Senin 04 May 2020 12:57 WIB

Ekspor Komoditas Pertanian Jatim Capai Rp 12,4 Triliun

Perkembangan ekspor asal Jatim selama triwulan pertama 2020 cukup menggembirakan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus Yulianto
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Foto: Huma Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya menerbitkan 116  sertifikat terhadap komoditas pertanian asal Jawa Timur (Jatim) yang diekspor ke 32 negara. Jika dirupiahkan, nilai ekspornya senilai Rp 266,6 miliar. Adapun  negara tujuan ekspor di antaranya Amerika, Belanda, Jerman, Bulgaria, Mesir, Iraq, Singapura, dan Timor Leste.

Kepala BBKP Surabaya, Musyaffak Fauzi kemudian merinci komoditas pertanian asal Jatim yang diekspor tersebut. Yakni, sub sektor hortikultura senilai Rp 11, 19 miliar, sektor perkebunan Rp 218, 59 miliar, sektot tanaman pangan Rp 720,7 juta, dan sektor peternakan Rp 36,1 miliar.

"Jadi walau di tengah pandemi Covid-19 tidak menyurutkan langkah sektor pertanian untuk melakukan ekspor. Yang kita ekspor ada 11,8 ribu ton atau setara 237 kontainer komoditas pertanian dari 65 perusahaan eksportir dilepas ke berbagai negara tujuan ekspor,” kata Musyaffak di Surabaya, Senin (4/5).

Musyaffak melanjutkan, jika lebih dirinci lagi, barang hasil pertanian yang diekspor tersebut di antaranya, 24 ton cengkeh senilai Rp 1,78 miliar ke Singapura, 19,2 ton kopi senilai Rp 505,3 juta ke Mesir, 24 ton susu pasteurisasi senilai Rp 250 juta ke Singapura, serta 20 ton pakan ternak senilai  Rp 26,93 juta ke Timor Leste.

"Total komoditas ekspor yang dilepas sebanyak 41 jenis. Ada juga kakao bubuk, kakao pasta, kayumanis, kelapa iris, cocopead, gambir, kopi, susu pasteurisasi, sarang burung walet, pakan ternak, dan masih banyak lagi," ujar Musyaffak.

Musyaffak mengaku, perkembangan ekspor asal Jatim melalui BBKP Surabaya selama triwulan pertama 2020, cukup menggembirakan. Walaupun sempat memgalami sedikit penurunan pada Maret 2020, namun kembali meningkat pada April 2020. Dimana kenaikannya mencapai 22,78 persen. 

"Secara rinci ekspor Januari mencapai Rp 2,82 triliun, Februari Rp 3,84 triliun, Maret Rp 2,59 triliun, dan April naik kembali menjadi Rp 3,18 triliun. Total nilai ekspor periode Januari hinngga April 2020 adalah Rp 12,43 triliun," ujar Musyaffak.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan apresiasi kepada Badan Karantina dan seluruh pelaku usaha sektor pertanian yang terus melakukan upaya pemenuhan pangan dan ekspor di tengah pandemi Covid-19. Dia berharap, ekspor komoditas pertanian yang terus dilakukan dapat menambah devisa sekaligus memberikan nilai tambah bagi petani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement