Senin 04 May 2020 10:40 WIB

Jokowi Prediksi 16 Ribu Pekerja Migran Kembali ke Tanah Air

Sudah ada 89 ribu pekerja migran kembali dan diprediksi masih ada 16 ribu lagi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) antre untuk mendaftar ketika proses repatriasi WNI di Bandar Udara Internasional Colombo, Sri Lanka, Jumat (24/4/2020).  KBRI Colombo merepatriasi 335 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Sri Lanka dan Maladewa ke Indonesia akibat pandemi Virus Corona (COVID-19)
Foto: Antara/Lutfi Andaru
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) antre untuk mendaftar ketika proses repatriasi WNI di Bandar Udara Internasional Colombo, Sri Lanka, Jumat (24/4/2020). KBRI Colombo merepatriasi 335 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Sri Lanka dan Maladewa ke Indonesia akibat pandemi Virus Corona (COVID-19)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut sebanyak 89 ribu pekerja migran Indonesia telah kembali ke Tanah Air imbas dari pandemi corona yang menjangkiti ratusan negara. Berdasarkan laporan yang diterimanya, pekerja migran yang masih akan kembali pun diprediksi akan mencapai 16 ribu orang.

“Kita lihat bahwa pekerja migran Indonesia, laporan yang saya terima sudah 89 ribu yang sudah kembali dan akan bertambah lagi kemungkinan 16 ribu,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas laporan tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 di Istana Bogor, Senin (4/5).

Karena itu, Jokowi meminta agar kembalinya para pekerja migran tersebut agar dikawal dengan baik. Sehingga tak muncul gelombang kedua pandemi seperti yang diterjadi di beberapa negara lainnya.

“Ini betul-betul harus ditangani, dikawal secara baik di lapangan. Sehingga jangan sampai muncul gelombang kedua,” tambahnya.

Selain itu, Presiden juga meminta agar pemerintah terus mengawasi secara ketat penyebaran kasus dari sejumlah kluster. Selain kluster pekerja migran, ada pula kluster jamaah tabligh, kluster Gowa, dan juga kluster rembesan pemudik, serta kluster industri.

“Yang lain juga klaster industri. Kita harus memastikan industri-industri yang diizinkan beroperasi itu yang mana. Harus dicek di lapangan, mereka melakukan protokol kesehatan secara ketat atau tidak,” ujar Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement