Ahad 03 May 2020 10:02 WIB

Karawang Siapkan Cadangan Beras untuk Persiapan PSBB

Karawang memiliki cadangan beras 100 ton untuk disalurkan ke masyarakat.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyiapkan cadangan beras untuk disalurkan kepada masyarakat selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Foto: Dok Diskominfo Karawang
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyiapkan cadangan beras untuk disalurkan kepada masyarakat selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyiapkan cadangan beras untuk disalurkan kepada masyarakat selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB Jawa Barat akan mulai Rabu (6/5).

"Kami memiliki cadangan beras sekitar 100 ton yang akan disalurkan kepada masyarakat selama masa PSBB nanti," kata Bupati Karawang Cellica Nurrachadianausai mengecek stok beras di Gudang Bulog Purwasari, Sabtu (2/5).

Baca Juga

Ia mengatakan, rencana penerapan PSBB di Karawang dan sejumlah daerah di Jawa Barat sudah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kesehatan. Ia menegaskan, PSBB tidak seram seperti yang dibayangkan. 

"PSB itu bukan lockdown. Jadi kami hanya membatasi. Seperti membatasi aktivitas masyarakat di luar dan ketika beraktivitas ada ketentuan ketentuan yang harus ditaati," katanya.

Selain bantuan cadangan beras sebanyak 100 ton, hingga saat ini Pemkab Karawang masih terus memvalidasi bantuan-bantuan untuk masyarakat di luar bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah desa, dan Pemkab Karawang.

Bupati menyayangkan, sampai saat ini masih banyak kerumunan di sejumlah lokasi. Masyarakat seakan-akan menganggap kondisi sekarang seperti kondisi sebelum datangnya wabah virus corona.

"Sampai saat ini, kerumunan masih terlihat seperti hari-hari biasa. Banyak orang jalan-jalan juga tidak menggunakan masker seperti seolah-olah sedang baik baik saja," katanya.

Sementara itu, saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di Karawang berjumlah 119 orang. Dari jumlah itu, 76 orang sembuh, sepuluh orang meninggal dan 32 orang masih isolasi. Satu orang pasien sembuh namun meninggal dunia.

Pasien Dalam Pengawasan berjumlah 248 orang. Mereka terdiri atas 193 orang sembuh, masih dalam pengawasan 45 orang dan meninggal dunia sepuluh orang.

Kemudian jumlah Orang Dalam Pemantauan sebanyak 4.087 orang. Mereka terdiri atas 2.638 orang selesai pemantauan, masih dalam pemantauan 1.448 orang dan satu orang meninggal dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement