Ahad 03 May 2020 05:08 WIB

Ruang Isolasi Covid-19 di DIY Masih Mencukupi

Total kasus positif Covid-19 di DIY mencapai 114 kasus.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Indira Rezkisari
Pekerja memasang terpal pada layar monitor iklan imbauan masyarakat di Baciro, DI Yogyakarta, Selasa (24/3/2020). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY bekerja sama dengan Pekerja Event Jogja melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran virus Corona atau COVID-19 dengan membuat monitor raksasa dan dibawa berkeliling kota Yogyakarta
Foto: ANTARA/HENDRA NURDIYANSYAH
Pekerja memasang terpal pada layar monitor iklan imbauan masyarakat di Baciro, DI Yogyakarta, Selasa (24/3/2020). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY bekerja sama dengan Pekerja Event Jogja melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran virus Corona atau COVID-19 dengan membuat monitor raksasa dan dibawa berkeliling kota Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus positif terinfeksi virus corona (Covid-19) di DIY terus naik. Pada 2 Mei 2020 jumlahnya bertambah 10 kasus baru. Saat ini, kasus positif Covid-19 di DIY sudah menyentuh angka 114 kasus.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih, mengatakan total ruang isolasi di seluruh rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di DIY mencapai 269 ruang. Artinya ruang isolasi di DIY masih memadai untuk kondisi sekarang.

Baca Juga

"Ruang isolasi critical 19, non critical 250. Critical artinya untuk perawatan intensif seperti menggunakan ventilator," kata Berty, Sabtu (2/5).

Dari total ruang isolasi tersebut, yang saat ini digunakan sudah mencapai 145 ruang. Pasien yang menggunakan ruang isolasi ini tentu yang sudah terkonfirmasi positif, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang menunggu hasil laboratorium dan PDP yang sudah dinyatakan negatif yang belum dipindahkan ke ruang perawatan biasa yang memerlukan persiapan.

Penambahan 10 kasus positif baru pada 2 Mei tersebut di antaranya lima warga Gunungkidul (GK), tiga warga Bantul dan dua warga Kulon Progo (KP). Warga GK yakni perempuan berumur 67 tahun, 48 tahun, 23 tahun dan laki-laki berumur 33 tahun yang merupakan hail pelacakan kontak terhadap klaster tabligh di DKI Jakarta serta laki-laki berumur 44 tahun yang memiliki perjalanan dari Klaten, Jawa Tengah.

Selain itu, warga Bantul positif Covid-19 yakni berjenis kelamin laki-laki yang berumur 51 tahun dan perempuan yang berumur 39 tahun dan 27 tahun. Laki-laki memiliki riwayat perjalanan ke Semarang.

"Yang perempuan warga Bantul satunya masih dalam penelusuran Dinkes Bantul dan satunya ada perjalanan dari Jakarta," jelas Berty.

Sementara itu, tambahan kasus positif baru yang warga KP yaitu laki-laki yang berumur 42 tahun dan 23 tahun. Laki-laki tersebut satunya memiliki riwayat mengikuti kegiatan tabligh akbar di Gowa, Sulawesi Selatan dan satu lainnya ada riwayat kembali dari Pesantren Tembolo.

Selain ada penambahan kasus positif baru, penambahan kasus positif yang sudah dinyatakan sembuh juga terus meningkat. Pada 2 Mei, kasus positif yang sembuh sudah mencapai 48 kasus.

Total 48 kasus sembuh ini didapat dari adanya penambahan sebanyak empat kasus yang sembuh. Empat kasus sembuh ini diantaranya satu merupakan warga Sleman yang berjenis kelamin laki-laki dan berumur 46 tahun.

Tiga kasus sembuh lainnya merupakan warga GK berjenis kelamin peremuan yang berumur 74 tahun dan 73 tahun dan laki-laki berumur 50 tahun. Kasus sembuh ini pun sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

"Tiga kasus ditangani di RSUD Wonosari," kata Berty.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement