Sabtu 02 May 2020 23:00 WIB

Teladan Rasulullah dalam Ar-Rifqu

Rasulullah SAW memerintahkan tiap Muslim agar memiliki sifat ar-rifqu

Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siti Aisyah RA berkata, Rasulullah suatu kali pernah bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT menyukai sikap lemah lembut dalam setiap urusan."

Sikap lemah lembut itu dalam bahasa Arab disebut sebagai ar-Rifqu. Dan, ini mempunyai nilai lebih atas kebanyakan akhlak.

Baca Juga

Ar-Rifqu ini salah satu amal yang paling disukai oleh Allah. Rasulullah SAW sering memberikan teladan terkait hal itu, sebagaimana hadis berikut. "Ketika sedang berdiri dalam shalat, aku ingin memanjangkannya (bacaan Alquran), aku mendengar tangis seorang bayi, maka aku persingkat karena aku tidak ingin membuat ibunya gelisah" (HR Bukhari-Muslim).

Rasulullah juga memerintahkan setiap orang agar memiliki sifat ar-Rifqu sekalipun terhadap hewan. Sabda beliau dalam salah satu hadis: "Sesungguhnya Allah telah memerintahkan berlakunya ihsan (baik) terhadap segala hal. Maka, apabila kalian membunuh, bunuhlah secara baik. Dan kalau kalian menyembelih asahlah pisaunya setajam-tajamnya agar meringankan hewan sembelihannya."

Para sahabat telah mempelajari keutamaan ar-Rifqu dari Nabi SAW. Seperti riwayat Khalifah Umar bin Khattab, ketika melihat seorang anak yang sedang mempermainkan seekor burung kecil.

Melihat itu, Umar pun membeli dan kemudian melepas burung tersebut. Amal inilah yang menjadikan Umar mendapat keistimewaan dalam kuburnya ketika meninggal dunia.

Begitu juga riwayat lain bahwa Umar melihat seorang pria yang sedang menyeret seekor kambing pada kakinya untuk disembelih. Ia menegurnya, "Celaka kamu. Mengapa berlaku kasar seperti itu, tuntunlah kambing itu untuk disembelih dengan baik."

Sahabat lainnya, Adi bin Hatim mengumpulkan pecahan-pecahan roti yang masih ada, lalu ia meletakkannya untuk para semut yang merambat di tembok rumahnya. Ketika ditanya tentang apa yang dikerjakannya itu, ia menjawab, "Mereka adalah tetanggaku yang mempunyai hak, dan hak tersebut menjadi kewajibanku."

Itulah sekelumit gambaran dari orang-orang yang meniru Nabi Muhammad SAW dalam perkara ar-Rifqu. Maka, hendaklah contoh teladan beliau menjadikan jalan hidup kita. Jika ini terwujud, insya Allah kehidupan di atas bumi ini akan menjadi tenteram.

sumber : Hikmah Republika oleh Djunaidi A Syukur
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement