Nasihat Gizi untuk Umat Islam di Bulan Ramadhan

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah

Ahad 03 May 2020 03:41 WIB

Nasihat Gizi untuk Umat Islam di Bulan Ramadhan. Foto: flickr Nasihat Gizi untuk Umat Islam di Bulan Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan merupakan bulan di mana umat Islam melaksanakan ibadah puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa memang dapat memberikan manfaat kesehatan, tapi menurut para ahli, umat Islam tetap hatus menjaga asupan gizi dengan seimbang. 

Seorang ahli gizi Turki, Ceren Kucukvardar memberikan nasihat agar orang yang berpuasa tetap mengatur asupan gizi atau nutrisinya. Menurut dia, sangat penting memilih makanan yang bergizi saat berbuka puasa maupun saat sahur, serta menghindari makan yang banyak untuk mencegah malafungsi.

Baca Juga

"Pertama-tama, kita perlu membagi buka puasa menjadi dua bagian. Selesaikan puasa Anda dengan makanan ringan seperti sup, roti, dan keju, lalu istirahatlah selama 15 menit. Setelah istirahat kecil ini, pindahlah ke hidangan utama tanpa makan berlebihan,” kata Kucukvardar dikutip dari TRT World, Sabtu (2/5). 

Selain itu, Kucukvardar juga menyarankan beberapa jam setelah berbuka puasa umat Islam mengonsumsi kacang kenari (walnut) yang sangat kaya nutrisi. "Kita dapat menikmati minuman dengan dua buah kenari dan beberapa buah dan semangkuk yoghurt sekitar dua jam setelah berbuka puasa," ucap Kucukvardar. 

Dia menjelaskan, orang yang berpuasa perlu mengonsumsi setidaknya dua atau 2,5 liter cairan antara iftar dan sahur untuk memenuhi permintaan tubuh akan air dan cairan lain. Menurut dia, orang yang berpuasa juga perlu mengatur makanan sahur.

Menurut Kucukvardar, menu sahur dapat mencakup makanan seperti yoghurt, buah-buahan segar, gandum, dan telur yang membantu menunda rasa lapar dalam waktu yang lebih lama. “Metabolisme kita lambat di sahur karena itu bagian dari periode tidur.  Sebagai hasilnya, kita seharusnya tidak menghindari hidangan utama sama sekali, berhati-hati dengan apa yang kita makan, ”katanya. 

Sementara, salah satu kebiasaan buruk di bulan Ramadhan adalah mengonsumsi makanan dan cairan yang banyak, yang mengandung natrium bikarbonat, seperti soda, beras, makaroni, dan roti pita Ramadhan. Alih-alih makanan ini, menurut dia, di bulan Ramadhan justru perlu mengonsumsi makanan yang kaya protein seperti daging, ayam, dan salad.

"Bagaimanapun, yang paling saya lihat di bulan Ramadhan adalah orang-orang menurunkan berat badan, yang merupakan hal yang baik," jelasnya.