Sabtu 02 May 2020 15:55 WIB

Kemendikbud: Kolaborasi Kunci Sukses Pembelajaran dari Rumah

Kolaborasi pembelajaran dari rumah ini melibatkan guru, orang tua dan siswa.

Sambutan. PLT Direktur Jendral Guru dan Tenaga Pendidikan Hamid Muhammad
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Sambutan. PLT Direktur Jendral Guru dan Tenaga Pendidikan Hamid Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad mengatakan kolaborasi merupakan kunci kesuksesan untuk kegiatan pembelajaran dari rumah. Kolaborasi ini melibatkan guru, orang tua dan siswa.

"Kunci utama kesuksesan belajar dari rumah adalah komunikasi yang baik antara guru, orang tua dan siswa. Kolaborasi itu yang harus dibangun," ujar dia dalam konferensi pers BNPB di Jakarta, Sabtu (2/5).

Baca Juga

Tanpa adanya kolaborasi tersebut, kata dia, pembelajaran dari rumah yang menyenangkan sulit untuk dicapai. Hamid juga meminta para guru untuk melakukan inovasi pembelajaran yang sifatnya bervariasi agar siswa tidak jenuh dan tidak merasa berat.

"Pembelajaran di rumah, hendaknya bisa membuat mereka merasa senang," kata dia.

Selain itu, katanya, para guru untuk jenjang SMP dan SMA hendaknya saling berkoordinasi dalam memberikan tugas. Hamid mengatakan ada sejumlah keluhan yang masuk dikarenakan masing-masing guru memberikan tugas.

"Kalau di SD, hanya ada satu guru. Namun untuk SMP dan SMA ada tiga hingga empat guru. Kalau semuanya memberikan tugas pada waktu bersamaan, maka itu cukup memberatkan siswa. Untuk itu, mohon melakukan koordinasi agar tidak membebani anak-anak kita dengan beban yang berat, karena kita semua adalah pelayan anak-anak kita," terang dia.

Kemendikbud telah mengeluarkan empat kebijakan selama pandemi Covid-19, yakni mendorong pembelajaran secara daring, baik interaktif maupun tidak interaktif. Banyak yang tidak melakukan pembelajaran daring karena terbatasnya teknologi.

"Namun yang penting, pembelajaran harus tetap terjadi meskipun berada di rumah. Tanpa menargetkan pencapaian kurikulum, jangan memindahkan sekolah ke rumah. Tapi pilihlah materi esensial yang perlu dilakukan di rumah," kata dia.

Selain itu, katanya, memberikan pendidikan kecakapan hidup yang kontekstual dan sesuai dengan kondisi anak. Terutama, mengenai pengertian Covid-19, karakteristiknya seperti dan bagaimana caranya agar tidak terinfeksi Covid-19.

Selain itu, katanya, pembelajaran di rumah harus sesuai dengan minat dan kondisi anak, sedangkan untuk tugas dan seterusnya tidak harus dinilai seperti biasa. "Namun bersifat kualitatif dan memberikan motivasi pada anak," katanya.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement