Sabtu 02 May 2020 13:30 WIB

Belasan Napi Venezuela Tewas Dalam Kerusuhan di Penjara

Kerusuhan itu disebabkan karena pihak penjara melarang kerabat napi membawakan makan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Fuji Pratiwi
Bendera Venezuela. Militer Venezuela menyebutkan setidaknya 17 narapidana tewas saat berusaha melarikan diri dari sebuah penjara.
Foto: walls-world.com
Bendera Venezuela. Militer Venezuela menyebutkan setidaknya 17 narapidana tewas saat berusaha melarikan diri dari sebuah penjara.

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Militer Venezuela menyebutkan setidaknya 17 narapidana tewas saat berusaha melarikan diri selama kerusuhan terjadi. Dalam laporan tersebut Garda Nasional Venezuela mengatakan tentara melepaskan tembakan ke sekelompok narapidana yang mencoba keluar dari gerbang utama penjara.

Kerusuhan ini terjadi di Penjara Los Llanos di pusat Negara Bagian Portuguesa. Dalam laporan Sabtu (2/5) ini Garda Nasional mengatakan menggunakan pengeras suara salah satu petugas bernegosiasi dengan narapidana yang akhirnya bersedia mundur.

Baca Juga

Laporan itu mengatakan militer berasumsi jumlah orang yang tewas di  dalam penjara lebih banyak lagi. Anggota parlemen Venezuela Maria Martinez mengatakan jumlah orang yang tewas dalam peristiwa itu lebih dari 40 orang, demikian dilansir Reuters, Sabtu (2/5).

Martinez yang juga tinggal di Guanare, ibukota Negara Bagian Portuguesa mengatakan kerusuhan itu disebabkan karena pihak berwenang penjara melarang kerabat narapidana membawakan makanan. Padahal, hal tersebut adalah sebuah kebiasan di penjara Venezuela.

Kepada surat kabar setempat, menteri penjara Venezuela Iris Varela mengkonfirmasi ada sebuah peristiwa di penjara. Ia mengatakan direktur penjara tertembak dan terluka.

Tapi ia tidak memberikan detail kejadian tersebut atau jumlah korban tewas. Kementerian Informasi Venezuela belum menjawab permintaan komentar.

Kerusahaan mematikan peristiwa yang kerap terjadi di penjara-penjara Venezuela. Banyak narapidana yang secara terbuka memiliki senjata. Pada tahun ini organisasi hak asasi manusia Human Rights Watch melaporkan penjara-penjara di negara itu korup, tak memiliki keamanan yang memadai dan terlampau penuh.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement