Sabtu 02 May 2020 09:39 WIB

Media Korut Beritakan Kemunculan Kim Jong Un

Kim Jong Un dikabarkan muncul dalam peresmian pabrik pupuk.

Sebuah foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan politbiro dari Partai Buruh Korea yang berkuasa di Pyongyang, Korea Utara, 11 April 2020.
Foto: EPA
Sebuah foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan politbiro dari Partai Buruh Korea yang berkuasa di Pyongyang, Korea Utara, 11 April 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kantor berita negara Korea Utara KCNA malaporkan pemimpin Kim Jong Un menghadiri peresmian penyelesaian pembangunan pabrik pupuk di kawasan utara Ibu Kota Pyongyang, Sabtu (2/5).

Kabar dari KCNA itu merupakan laporan kemunculan Kim untuk pertama kalinya sejak 11 April. Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen laporan KCNA itu.

Baca Juga

KCNA melaporkan bahwa Kim memotong pita dalam upacara pada Jumat (1/5). Para hadirin pada peristiwa itu ''bersorak untuk Pemimpin Agung yang memimpin barisan seluruh rakyat untuk mencapai cita-cita kemakmuran".

Kim menyatakan puas dengan sistem produksi pabrik pupuk itu. Dia  mengatakan pabrik tersebut memberikan dukungan penting bagi kemajuan industri kimia dan produksi makanan negeri, demikian kata KCNA.

"Kim didampingi sejumlah pejabat senior Korut, termasuk adik perempuannya,Kim Yo Jong," kata KCNA.

Presiden AS Donald Trump mengatakan setelah laporan itu bahwa dia akan mengatakan sesuatu tentang Kim pada saat yang tepat.

Ada spekulasi tentang kesehatan Kim setelah dia tak hadir dalam perayaan ulang tahun kelahiran pendiri negara, Kim Il Sung, pada 15 April.

Tanggal itu adalah sebuah hari libur penting di Korut. Kim sebagai pemimpin biasanya mengunjungi mausoleum tempat sang kakek terbaring.

Sebelumnya, sebuah sumber yang mengetahui analisis dan laporan intelijen AS mengatakan agen-agen intelijen AS yakin bahwa Kim Jong Un tak sakit parah dan dia masih sangat kuat memegang kendali kekuasaan."Menurut kami, dia masih berkuasa," sumber itu mengatakan secara anonim.

Sumber itu tak dapat mengonfirmasi secara langsung laporan KCNA. Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS belum menjawab permintaan untuk memberikan komentar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement