Sabtu 02 May 2020 07:45 WIB

Kanada Larang Penggunaan Senjata Api

Larangan lebih dari 1.500 model dan varian senjata api, termasuk AR-15.

Rep: Fergi Nadira / Red: Agus Yulianto
Karangan bunga tanda berduka diletakkan di dekat TKP penembakan Masjid Pusat Kebudayaan Islam Quebec, Quebec City, Kanada.
Foto: Mathieu Belanger/Reuters
Karangan bunga tanda berduka diletakkan di dekat TKP penembakan Masjid Pusat Kebudayaan Islam Quebec, Quebec City, Kanada.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, pemerintahnya resmi melarang penggunaan dan perdagangan senjata api. Hal tersebut dilakukan menyusul penembakkan massal yang menewaskan 22 orang di Provinsi Nova Scotia, Kanada.

Trudeau mengumumkan larangan lebih dari 1.500 model dan varian senjata api, termasuk AR-15 dan senjata lainnya yang juga digunakan dalam sejumlah penembakan massal di Amerika Serikat. "Orang Kanada membutuhkan lebih (aksi), melebihi dari pikiran dan doa," kata Trudeau dikutip Aljazirah, Sabtu (2/5).

Perintah kabinet tidak melarang memiliki senjata gaya militer dan variannya, namun melarang perdagangan dan peredaran di dalamnya. Dia mengatakan, perintah itu memiliki periode amnesti dua tahun untuk pemilik saat ini, dan akan ada program kompensasi yang akan mensyaratkan RUU disahkan di Parlemen.

Sementara itu, senjata dapat diekspor, dikembalikan ke pabrik, dan diangkut hanya untuk menonaktifkan atau menghilangkannya. Dalam keadaan terbatas tertentu, senjata-senjata  dapat digunakan untuk berburu.

"Anda tidak perlu AR-15 untuk menjatuhkan rusa," kata Trudeau.

"Jadi, segera efektif, tidak lagi diizinkan untuk membeli, menjual, mengangkut, mengimpor atau menggunakan senjata serbu kelas militer di negara ini," tegas Trudeau.

Menurut Trudeau, senjata jenis itu dirancang untuk satu tujuan yakni untuk membunuh jumlah terbesar orang dalam waktu singkat. "Tidak ada gunanya dan tidak ada tempat untuk senjata semacam itu di Kanada," kata Trudeau.

Penembakan massal jarang terjadi di Kanada, namun penembakkan akan sering terjadi jika ada senjata. Trudeau menceritakan bahwa ia berada di dekatnya di Montreal ketika pria bersenjata Marc Lepine membunuh 14 wanita di kampus Ecole Polytechnique Montreal pada tahun 1989. Ruger Mini-14 Lepine yang digunakan adalah salah satu senjata yang termasuk dalam larangan tersebut.

Trudeau mengatakan, pihaknya akan memperkenalkan undang-undang kontrol senjata lebih lanjut yang melarang senjata serangan gaya militer. Ini adalah suatu langkah yang telah direncanakan sebelum pandemi Covid-19 menunda sesi parlemen saat ini.

"Sampai hari ini, pasar senjata serbu ditutup. Cukup sudah," kata Menteri Keamanan Publik Bill Blair.

 

Sumber:

https://www.google.co.id/amp/s/www.aljazeera.com/amp/news/2020/05/canada-bans-assault-style-weapons-nova-scotia-mass-shooting-200501161211327.html

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement