Jumat 01 May 2020 23:07 WIB

Perumnas Tunda Pembayaran Surat Utang Rp 200 Miliar

Bisnis Perumnas terkendala dengan menurunnya daya beli rumah.

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Perumahan (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Perumahan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Perum Perumnas menunda pembayaran surat utang senilai Rp 200 miliar. Direktur Keuangan Perum Perumnas Eko Yuliantoro mengatakan adanya pandemi Covid-19 penurunan daya beli masyarakat khususnya MBR.

Perumnas menyediakan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan memiliki 81 proyek aktif di Indonesia. Rata-rata pembangunan sekitar 15 ribu unit per tahun. Kondisi tersebut  mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di luar Jabodetabek dengan menciptakan lapangan kerja.

Baca Juga

"Market terbesar kami berada segmen MBR, sehingga hal ini memengaruhi laju pertumbuhan bisnis kami," ujarnya dalam keterangan tulis di Jakarta, Jumat (1/5).

Menurutnya saat ini prioritas utama dari MBR adalah memenuhi kebutuhan primer, sehingga kebutuhan akan perumahan menjadi hal yang dikesampingkan untuk sementara waktu.

"Perbankan umumnya menghentikan sementara atau menahan laju pertumbuhan KPR, sehingga berimbas pada keterbatasan penyedian KPR. Tentu saja berimbas pada keberminatan segmen pasar menengah bawah karena mayoritas menggunakan fasilitas KPR dalam pembelian rumah," ucapnya.

Eko menyebut proyek-proyek strategis perseroan yang berlokasi khususnya di wilayah Jabodetabek berada di zona merah bencana nasional. Hal ini yang menyebabkan imbas secara signifikan pada operasional maupun penjualan.

"Sehingga, pendapatan atas penjualan proyek tersebut mengalami penurunan secara drastis," ucapnya.

Atas dasar itu, perseroan menunda pembayaran Medium Term Notes (MTN) yang jatuh tempo pada April 2020. Saat ini perseroan sedang menggodok beragam opsi dan strategi untuk melakukan penyelesaian kewajiban.

"Pada saat situasi perekonomian menunjukkan perbaikan, kami akan segera menyelesaikan kewajiban tersebut. Walaupun demikian, Perumnas tetap pada komitmennya untuk mendukung program Pemerintah guna memenuhi penyediaan perumahan terjangkau bagi MBR," ucapnya.

Eko menambahkan perseroan masih menjalankan pembangunan dari setiap proyek baik itu untuk kawasan rumah tapak atau highrise, agar tetap berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement