Jumat 01 May 2020 18:17 WIB

Unand: 41 Persen Positif Covid-19 di Sumbar Usia 20-29 Tahun

Pasien positif covid-19 Sumbar remaja semuanya berhasil sembuh.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah remaja berkerumun menyaksikan teman mereka melompat ke sungai di Jembatan Purus, Padang.
Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Sejumlah remaja berkerumun menyaksikan teman mereka melompat ke sungai di Jembatan Purus, Padang.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG --  Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Defriman Djafri mengatakan hingga 30 April, rata-rata usia pasien positif corona paling banyak di Sumbar berada di rentang 20 tahun sampai 29 tahun. Setelah melakukan pengolahan data positif covid-19 di Sumbar, 41,89 persen merupakan anak muda usia 20-29 tahun.

"Itu bisa kita kategorikan usia remaja dan dewasa ini lebih banyak kena karena mobilitas, banyak bergerak sehingga tertular," kata Defriman kepada Republika.co.id di Kantor Gubernur Sumbar, Jumat (1/6).

Baca Juga

Tapi kasus positif covid-19 yang berusia 20-29 tahun ini menurut Defriman rata-rata semuanya berhasil sembuh. Yang rentan itu menurut Defriman adalah usia dewasa tua yakni kisaran 50 tahun ke atas. Saat ini rata-rata pasien positif covid-19 yang meninggal dunia adalah dewasa tua.

Persentase positif covid-19 di Sumbar dari data yang diolah FKM Unand ialah, usia 0-10 tahun 2.03 persen. Selanjutnya, 10-19 tahun 2.03 persen, 20-29 tahun 48,89 persen, 30-39 persen 14,86 persen. Kemudian, 40-49 tahun 12,16 persen, 50-59 tahun 12,16 persen, 60-69 persen 10,14 persen, 70-79 persen 3,38 persen, 80-89 tahun 1,35 persen.

Defriman mengaku sudah memberikan masukan kepada gubernur, bupati dan wali kota yang ada di Sumbar mengenai potensi penularan dari anak usia remaja sampai dewasa yakni 20-29 tahun ini. Potensi penularan dari remaja dan dewasa ini menurut Defriman akan rentan kepada orang-orang usia dewasa tua.

Angka kematian akibat covid-19 di Sumbar saat ini lanjut Defriman berkisar di angka 10,14 persen. Lebih kecil dibandingkan angka positif covid-19 yang berhasil sembuh yakni di angka 16,89 persen.

Defriman juga menyebutkan tingkat penularan dari pasien yang isolasi mandiri di rumah. Penularan tertinggi saat ini di Sumbar menurut Defriman berasal dari pasien yang dirawat di rumah secara mandiri yakni 25 persen.

Penyebabnya menurut Defriman tidak ada jaminan siapa yang bertanggung jawab mengontrol pasien yang isolasi di rumah secara mandiri. Harusnya pasien positif corona yang isolasi mandiri di rumah harus dipastikan punya ruangan dan peralatan khusus. Karena bila masih bercampur dengan anggota keluarga yang lain akan berpotensi memperpanjang mata rantai penularan covid-19.

"Harus dipastikan siapa yang mengontrol pasien isolasi di rumah ini. Harus dipastikan dia terpisah dari anggota keluarga yang lain," ucap Defriman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement