Jumat 01 May 2020 16:28 WIB
PHK

Muhaimin: Pengusaha Dahulukan Lunasi Utang ke Pekerja

Sudah ada PHK kepada 1,8 juta terkena PKH akibat Covid 19.

Muhaimin Iskandar
Foto: DPP PKB
Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID -- Hari Buruh Internasional kali ini diperingati dalam suasana prihatin akibat bencana pandemi Covid 19. Banyak pekerja yang terkena PHK atau dirumahkan tanpa gaji atau hanya separuh gaji. Meskipun demikian spirit hari buruh yang berusaha melindungi para pekerja tidak bakal luntur.

"Saat saya menjadi Menakertrans saya pahami betul sejarah 1 Mei itu. Saat itu pekerja menuntut 8 jam kerja/hari. Tujuannya untuk melindungi mereka dari eksploitasi bekerja tanpa batasan waktu. Dan, akhirnya sampai kini 8 jam kerja menjadi standar global yang mengikat semua pihak,"  kata Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar yang juga adalah Menakertrana di era 2009-2014.

"Saya saat itu usul ke Pak SBY tahun 2012, eh dikabulkan. Tahun 2013 diresmikan. Senanglah,  jadi ada kenang-kenangan buat pekerja. Ada pengakuan eksistensi dan sejarah mereka. Penting ini secara sosial politik," lanjut Cak Imin di Jakarta pada Jumat (1/5), dalam rilisnya kepada Republika.co.id.

Ketika ditanya bagaimana situasi pekerja akibat Covid 19, Muhaimin menyampaikan bahwa kini sudah ada sekitar 1,8 juta yang terkena PHK. Maka dukungan pemerintah untuk mempertahankan industri harus betul betul tepat sasaran.

"Yang perlu diprioritaskan itu adalah industri berorientasi ekapor dan padat karya. Kenapa ekspor?  Karena mereka menghasilkan devisa bagus untuk APBN kita. Kenapa padat karya?  Ya karena tenaga kerjanya banyak, digantungi banyak orang," jawabnya.

"Stimulasi pemerintah untuk dunia industri harus tepat sasaran, karena yang butuh banyak tapi anggaran terbatas. Dan kita harap, bagi industri yang telah mendapat bantuan,  ingatlah bahwa hak pekerja itu harus didulukan. Utang kepada pekerja adalah yang pertama harua dilunasi,  baru utang kepada bank," sambungnya.

"Selamat Hari Buruh 1 Mei. Tetap optimis ya teman2 pekerja. Ekonomi insya Allah akan membaik dalam 2-3 bulan mendatang," tutup Cak Imin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement