Jumat 01 May 2020 13:59 WIB

Asosiasi Ojol: Hari Buruh Jadi Momen untuk Saling Menguatkan

Buruh dan ojek daring siap untuk bangkit kembali di tengah krisis.

Pengemudi ojek daring menunggu pesanan saat penutupan Jalan Otto  Iskandardinata, Kota Bandung, Jumat (24/4). Pemerintah Kota Bandung menutup ruas Jalan Otto Iskandardinata (Otista) selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang bertujuan untuk menekan angka keramaian di kawasan tersebut guna meminimaliasir penyebaran virus Corona (Covid-19)
Foto: Republika/Abdan Syakura
Pengemudi ojek daring menunggu pesanan saat penutupan Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Jumat (24/4). Pemerintah Kota Bandung menutup ruas Jalan Otto Iskandardinata (Otista) selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang bertujuan untuk menekan angka keramaian di kawasan tersebut guna meminimaliasir penyebaran virus Corona (Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Asosiasi pengemudi ojek daring atau online (daring) yakni Gabungan Roda Dua mengajak pengemudi ojek daring, para buruh dan masyarakat lainnya menjadikan Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei 2020 sebagai momentum untuk bersatu melawan dampak negatif dari COVID-19 terhadap ekonomi.

"Saat ini Hari Buruh bisa menjadi momentum bersatu dan saling menguatkan untuk melawan kesulitan dampak negatif COVID-19," ujar Ketua Presidium Nasional Gabungan Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono, Jumat (1/5).

Menurut Igun, buruh dan ojek daring menjadi bagian dari rakyat Indonesia yang siap untuk bangkit kembali, di tengah krisis yang saat ini terjadi baik krisis ekonomi karena pandemi maupun krisis yang menimbulkan korban jiwa akibat COVID-19.

"Di tengah pademi, kita buruh maupun pengemudi (driver) ojek daring dan pekerja informal lainnya harus bergotong royong, bahu membahu, tolong menolong," kata Igun.

 

Selain itu, dia juga menambahkan agar semua pihak harus tetap semangat, tidak saling menjatuhkan dan menyalahkan, karena saat ini yang dibutuhkan adalah persatuan.

Peringatan Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei tahun ini terasa berbeda karena diperingati di tengah masa pandemi COVID-19 yang tidak hanya menimbulkan korban jiwa, namun juga mengguncang kondisi perekonomian nasional.

Dampak negatif ekonomi akibat pandemi Covid-19 tidak hanya dirasakan oleh para buruh, karyawan dan pekerja informal namun juga ikut dirasakan oleh para pengemudi ojek daring sebagai bagian dari elemen roda perekonomian di sektor transportasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement