Kamis 30 Apr 2020 22:44 WIB

Perbedaan Menjadi Aktor dan Produser Bagi Nicholas Saputra

Nicholas menjadi produser dalam film dokumenter 'Semes7a'.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Nicholas Saputra menjadi produser dalam film dokumenter 'Semes7a' (Foto: Nicholas Saputra)
Foto: Republika/Nora Azizah
Nicholas Saputra menjadi produser dalam film dokumenter 'Semes7a' (Foto: Nicholas Saputra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nicholas Saputra mengaku sama-sama menikmati profesi sebagai aktor sekaligus produser. Saat menjadi narasumber tamu di acara "Cabin Fever" di Instagram Live @milesfilms, Senin (27/4), Nicho mengemukakan daya tarik sekaligus tanggung jawab kedua posisi tersebut.

"Jadi produser melelahkan, kompleksitas lebih tinggi karena dari sebelum ide ada sampai akhir, semua di tangan produser. Kalau akting sebenarnya berat juga karena filmnya bakal ditonton sampai kapan pun. Tanggung jawab dan bebannya ada sendiri-sendiri," ujarnya.

Baca Juga

Nicho menggeluti keaktoran dengan perdana berakting di film drama 'Ada Apa Dengan Cinta? (AADC)' yang rilis di bioskop pada Februari 2002. Film besutan Miles Films itu memasangkannya dengan aktris Dian Sastrowardoyo dan membuat Nicho menikmati terjun di dunia peran.

Sementara, posisi sebagai produser mulai dijajal Nicho sejak tujuh tahun silam. Dia dan sahabatnya Mandy Marahimin memutuskan mendirikan rumah produksi Tanakhir Films. Berawal dari tayangan iklan dan dokumenter pendek, lantas Nicho menjadi produser film dokumenter panjang 'Semes7a'.

Salah satu yang menginspirasinya membuat 'Semes7a' adalah acara TV 'Anak Seribu Pulau'. Pemeran film 'Gie' itu mengatakan, awal ketertarikannya dengan tayangan dokumenter adalah karena kegemaran melancong dan menyimak kehidupan masyarakat setempat.

Nicho suka bepergian ke banyak destinasi, baik di dalam maupun luar negeri, kemudian menuangkan pengalamannya menjadi karya. Sejak kecil, Nicho juga sangat suka menonton tayangan flora dan fauna. Setiap kali menyimak suatu tayangan, dia selalu ingin melihat langsung di lokasi aslinya.

Dia pun merasa beruntung karena selama berkarier sebagai aktor, berkesempatan menjalin interaksi dengan para sineas hebat seperti Mira Lesmana dan Nia Dinata. Nicho merasa menjadi murid yang terus belajar selama berkolaborasi di setiap proses kreatif.

 

"Ada proses panjang, membutuhkan fisik, mental, dan knowledg. Sebuah usaha berat untuk bisa membuat hasil karya yang baik. Kalau dilakukan setengah hati, ada rasa nggak enak dan akan jadi jauh lebih berat," kata Nicho.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement