REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Daniel Baskara Putra lebih dulu bermusik sebagai vokalis di band Feast yang terbentuk pada 2012. Sejak beberapa tahun silam, Baskara juga menempuh karier musik solo dengan nama panggung Hindia, yang punya makna khusus.
Semula, Baskara menggagas nama Hindia karena hendak membedakan sosok asli dengan dirinya yang berada di panggung. Lama-kelamaan, dua hal itu melebur. Ketika berada di jalan atau tempat umum, tidak jarang dia dipanggil dengan nama "Mas Hindia".
Baskara mengungkapkan arti Hindia kepada sutradara Riri Riza saat menjadi tamu di sesi bincang santai Cabin Fever, Kamis (30/4). Dia bercerita, semasa tur belajar di sekolah dulu, pernah melihat tulisan Hindia Belanda di bagian bawah lukisan karya Raden Saleh.
Tulisan itu tersemat untuk perkara kuratorial. Lantas, kenangan tersebut berlalu begitu saja. Bertahun-tahun kemudian, ketika mencari nama untuk karier solonya, mendadak kata Hindia terbersit di benak pemuda 26 tahun kelahiran Jakarta itu.
Baskara pun menyimpan misi khusus terkait pemilihan nama Hindia, yakni ingin mencoba 'mengubah' sejarah. Sebelum ini, setiap kali mengetikkan kata "Hindia" di mesin pencarian internet, yang muncul adalah sejarah penjajahan Belanda di Indonesia.
Menurut Baskara, hal tersebut sangat miris. Baskara berharap dia bisa konsisten bermusik sehingga apabila generasi mendatang mengetikkan kata Hindia di peramban, yang keluar adalah sejumlah muatan informasi baru sebagai pengganti.
"Mungkin ini sangat muluk-muluk, kalau nanti anak cucu saya baca, semoga yang keluar bukan sejarah kolonialisme, tapi penyanyi laki-laki dari Indonesia yang menulis lagu berbahasa Indonesia untuk orang Indonesia," ungkapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
