Kamis 30 Apr 2020 19:23 WIB

Bukti Tentang Berdirinya Kerajaan Tarumanegara

Sejarawan jelaskan yang menjadi bukti tentang berdirinya Kerajaan Tarumanegara.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Muhammad Hafil
Bukti Tentang Berdirinya Kerajaan Tarumanegara. Foto: Prasasti yang menunjukkan keberadaan Kerajaan Tarumanegara
Foto: wikipedia
Bukti Tentang Berdirinya Kerajaan Tarumanegara. Foto: Prasasti yang menunjukkan keberadaan Kerajaan Tarumanegara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Belajar dari Rumah yang disiarkan di TVRI pada Kamis (30/4) membahas terkait sejarah Kerajaan Tarumanegara bagi siswa kelas 4 hingga 6 SD. Program tersebut lantas meminta siswa untuk menjelaskan sejarah berdirinya kerajaan tersebut.

Sejawaran Andi Achdian menjelaskan bahwa Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan tersebut pernah berkuasa di barat pulau Jawa pada abad keempat hingga abad ketujuh masehi.

Baca Juga

Asal nama Tarumanagara berasal dari kata taruma dan nagara. Taruma diambil dari nama sungai yang membelah Jawa Barat sementara nagara berarti kerajaan atau negara.

Kerajaan Tarumanegara dibangun oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M di tepi Sungai Citarum. Dia menjadi raja di kerajaan tersebut dan memerintah hingga 382 M.

Beberapa bukti yang menjadi catatan sejarah keberadaan kerajaan Tarumanegara terdapat dalam tujuh prasasti yang ditemukan di Bogor, Jakarta dan Banten. Ketujuh prasasti tersebut antara lain, Prasasti Kebon Kopi, Ciaruteun, Muara Cianten, prasati Jambu dan Pasir Awi di Bogor, prasasti Tugu di Jakarta dan Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul di Banten

Salah satu Raja yang pernah berkuasa dan sangat terkenal dalam catatan sejarah adalah Purnawarman. Pada tahun 417 ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga yang saat ini dikenal dengan kali sepanjang sekitar 11 km.

Sungai tersebut dikerjakan selama 21 hari. Penggalian sungai tersebut sebagai salah satu bentuk perhatiannya kepada rakyat agar terhindar dari banjir. Selesai penggalian, raja lantas mengadakan selamatan dengan menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada kaum brahmana.

Beberapa raja lainnya adalah Jayasingawarman (358-382), Dharmayawarman (382-395) Purnawarman (395-434) Wisnuwarman (434-455) Indrawarman (455-515) Candrawarman (515-535) Suryawarman (535-561) Kertawarman (561-628) Sudhawarman (628-639) Hariwangsawarman (639-640) Nagajayawarman (640-666) Linggawarman (666-669)

Bukti kejayaan Kerajaan Tarumanegara didapat dari catatan-catatan yang berasal dari kerajaan China. Mereka menemukan bahwa ada peradaban yang telah dibangun di sekitaran sungai Citarum.

Meski demikian, belum diketahui pasti lokasi pusat kerajaan kerajaan Tarumanegara. Namun, berdasarkan catatan yang didapat pusat kerajaan berada di bagian selatan sekitar Bogor atau Depok.

Andi mengatakan, minimnya catatan sejarah membuat para ahli juga masih mendebatkan letak pasti pusat pemerintahan salah satu kerajaan kuno tersebut. Dia mengtakan, ada beberapa prasasti yang menyebutkan tentang pusat kerajaan tersebut.

Masa keruntuhan Kerajaan Tarumanegara mulai terjadi pada masa Raja Sudhawarman. Saat itu Sudhawarman memberikan kebijakan otonomi daerah tanpa pengawasan kepada raja-raja di bawahnya.

Hal tersebut lantas menjadi sumber perpecahan kerajaan Taruma negara. Kerajaan tersebut kemudian pecah menjadi dua, yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.

Meski demikian, Andi mengatakan, catatan sejarah runtuhnya kerajaan Tarumanegara juga tidak terdokumentasi dengan maksimal. Dia mengatakan, berdasarkan catatan yang dada kerajaan tersebut lantas menghilang.

Disaat yang bersamaan, beberapa kerajaan besar baru mulai bergeser di sebelah timur Jawa, semisla Mataram kuno dan lain-lain. Dia mengatakan, invasi kerajaan lain juga bisa menjadi penyebab hilangnya kerajaan tersebut. Menurutnya, kekuatan baru kemungkinan menggantikan kekuatan kuno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement