REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Kontrak Paul Pogba bersama Manchester United (MU) akan berakhir pada musim panas 2021. Namun ada klausul kontrak yang memungkinkan klub untuk memperpanjangnya.
Dalam klausul kontrak Pogba tercantum pihak klub bisa menambah durasi satu tahun selama MU mempertahankan gaji atau bahkan menaikkannya. Hal ini tidak diizinkan dalam hukum Spanyol, namun diperkenankan di Inggris dan tertera dalam kontrak Manchester United dan Chelsea.
Artinya, MU dapat memperbaharui kontrak pemain jika tidak menjualnya musim panas ini. Dilansir dari laman Marca, Kamis (30/4), MU akan kesulitan jika harus menjual Pogba. Daripada kehilangan Pogba begitu saja pada 2021, mereka bisa mengaktifkan klausul ini.
Rencana Pogba setelah kembali dari cedera adalah bermain di Piala Eropa 2020. Dia mungkin tertarik dengan Real Madrid. Namun MU tidak memiliki banyak tekanan untuk menjual dan memiliki banyak penawaran jika mengizinkan pemainnya meningalkan Old Trafford.
Harga Pogba disebut-sebut berada di kisaran 180 juta euro (Rp 2,9 triliun) tahun lalu. Akan tetapi, harga gelandang timnas Prancis dipastikan turun saat ini. Selain penampilan Pogba yang tak menonjol dan didera cedera, pandemi corona bakal berpengaruh pada valuasi Pogba.
Mantan bek MU Rio Ferdinand memberi saran kepada Pogba untuk hengkang dari Old Trafford. Ia menilai Pogba diperlakukan tidak adil. Terlebih, kritik tak berdasar kepada Pogba, dinilainya hanya berdasarkan kehadiran sang pemain di media sosial.
"Ada yang lebih baik dalam kehidupan dibandingkan datang ke sini dan dikritik saat dia bahkan tidak bermain. Kenapa harus jadi bagian itu?" kata Ferdinand.
Menurut Ferdinand, beberapa pemain pada eranya dulu berbuat hal yang lebih buruk dari Pogba. Namun semuanya berlalu begitu saja. Ferdinand percaya, Pogba pesepak bola yang fokus kepada kiprahnya di lapangan hijau. Media sosial, kata Ferdinand, beberapa kali kerap menyudutkan Pogba.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
