Kamis 30 Apr 2020 07:02 WIB

Bos Dorna Berharap MotoGP 2020 Bisa Dimulai Akhir Juli

Tiga seri MotoGP dibatalkan, yakni Jerman, Belanda, dan Finlandia.

CEO Dorna Carmelo Ezpeleta berharap bisa memulai musim balapan MotoGP 2020 pada Juli.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
CEO Dorna Carmelo Ezpeleta berharap bisa memulai musim balapan MotoGP 2020 pada Juli.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kendati tiga seri MotoGP dibatalkan, yakni Jerman, Belanda, dan Finlandia, Dorna Sports selaku pemegang hak komersial MotoGP tetap berharap bisa memulai musim balapan 2020 pada Juli nanti.

"Dengan sangat menyesal kami mengumumkan pembatalan tiga Grand Prix penting di kalender MotoGP ini," kata CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta seperti dikutip Reuters, Rabu (29/4).

Baca Juga

Grand Prix Jerman dijadwalkan digelar di Sirkuit Sachsenring pada 21 Juni, diikuti oleh balapan di Sirkuit Assen, Belanda, pada 28 Juni. Sedangkan Finlandia batal menjalani debut Sirkuit KymiRing pada 12 Juli nanti. Grand Prix Belanda bernilai historis karena menjadi satu-satunya balapan yang selalu digelar setiap tahunnya di kalender kejuaraan dunia sejak 1949. Sementara Finlandia terakhir kali menjadi tuan rumah Grand Prix pada 1982.

Ezpeleta pekan lalu mengaku optimistis bisa memulai kalender balapan pada Juli, meski masih berupa rencana, di sirkuit di mana bisa menggelar grand prix tanpa penonton. Belanda dan Jerman telah melarang segala kegiatan keramaian hingga akhir Agustus sehingga menggelar balapan di sana tak akan memungkinkan.

"Rencana kami sekarang adalah memulai pada akhir Juli. Di mana dan kapan masih akan ditentukan," kata Ezpeleta.

"Kami yakin program awal kami untuk memulai di Eropa dan balapan dari akhir Juli hingga November dan melihat apa yang akan terjadi nanti, dan apakah balapan non-Eropa memungkinkan setelah November.

Ezpeleta menambahkan jika bepergian di luar Eropa tidak memungkinkan maka MotoGP memiliki opsi untuk menggelar 10-12 balapan saja.

Di kalender saat ini masih ada empat balapan di Spanyol dan dua di Italia, kemudian satu di masing-masing di Inggris, Republik Ceska, Prancis, dan Austria. Ezpeleta mengungkapkan ada pula kemungkinan satu sirkuit menggelar dua balapan dalam dua pekan beruntun.

Dia juga telah menyiapkan 10.000 alat uji virus corona untuk memastikan setiap orang yang terlibat dites sebelum meninggalkan rumah, di trek dan sepulangnya dari sirkuit.

Ezpeleta memperkirakan rata-rata 1.600 orang akan berada di sirkuit yang tertutup bagi penonton, dengan jumlah kru setiap tim pabrikan dibatasi sebanyak 40 orang sedangkan tim independen harus bisa berjalan dengan 25 orang. Sementara tim Moto2 hanya diizinkan membawa 20 anggota tim dan tim Moto3 maksimal diperkuat 15 anggotanya. Awak media juga kemungkinan besar tidak akan dilibatkan di trek, kecuali sebagian fotografer.

Pandemi virus corona telah memaksa sebelas Grand Prix yang ada di kalender MotoGP tak bisa digelar sesuai jadwal, diawali seri pembuka di Qatar yang batal. Balapan selanjutnya yang ada di kalender dan belum terkena imbas pandemi adalah Grand Prix Republik Ceska di Sirkuit Brno pada 9 Agustus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement