Rabu 29 Apr 2020 23:46 WIB

197 orang yang Ikuti Rapid Test di Bogor Hasilnya Negatif

Rapid test digelar di Pasar Bogor yang diikuti pengunjung dan pedagang

Petugas medis mengambil sampel saat Rapid Test di Pasar Bogor, Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/4/2020). PD Pasar Pakuan Jaya bersama Dinkes Kota Bogor melakukan Rapid Test sebanyak 300 sampel untuk pegawai dan pedagang pasar sebagai upaya antisipasi penyebaran virus Corona (COVID-19) di pasar tradisional Kota Bogor
Foto: ARIF FIRMANSYAH/ANTARA
Petugas medis mengambil sampel saat Rapid Test di Pasar Bogor, Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/4/2020). PD Pasar Pakuan Jaya bersama Dinkes Kota Bogor melakukan Rapid Test sebanyak 300 sampel untuk pegawai dan pedagang pasar sebagai upaya antisipasi penyebaran virus Corona (COVID-19) di pasar tradisional Kota Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hasil rapid test terhadap 197 orang pedagang dan pengunjung di Pasar Bogor, Kota Bogor yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kota Bogor berkerja sama denganPerumda Pasar Pakuan Jaya, menunjukkan hasil semuanya negatif..

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, melalui pernyataan tertulisnya, di Kota Bogor, Rabu (29/4) malam, mengatakan, pelaksanaan rapid test dilaksanakan di Pasar Bogor, Kota Bogor, pada Rabu pagi, diikuti oleh 197 orang. "Hasilnya, seluruhnya negatif," katanya.

Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, pasar adalah satu satu lokasi potensi penyebaran COVID-19 di Kota Bogor sehingga menjadi sasaran dilaksanakan rapid test.

"Di pasar ada konsentrasi massa dan banyak interaksi, sehingga pedagang maupun pembeli, harus mengikuti aturan PSBB yakni memakai masker dan sering mencuci tangan menggunakan sabun, pada fasilitas cuci tangan yang disediakan pengelola pasar," katanya.

Menurut Retno, meskipun hasil rapid test tidak ada yang reaktif, tapi akan terus dilakukan rapid test secara acak di pasar untuk mengantisipasi adanya potensi penularan COVID-19. "Setelah di pasar Bogor, akan dilakukan rapid test di pasar lainnya di Kota Bogor," katnya.

Pelaksanaan rapid test di pasar, menurut Retno, untuk pemetaan dan analisa penyebaran COVID-19 di Kota Bogor. "Hasil rapid test di pasar dan stasiun kereta, akan menjadi dasar untuk menentukan kebijakan wali kota," katanya

Sementara itu, Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Pakuan Jaya, Muzakir, mengatakan, hasil rapid test di Pasar Bogor, meskipun seluruhnya negatif, tapi Perumda Pasar Pakuan Jaya tetap memberlakukan pengawasan ketat kepada para pedagang dan pengunjung.

Muzakir menambahkan, sebanyak 197 pedagang dan pengunjung yang menjadi rapid test, dari Pasar Bogor, Plaza Bogor, PKL Jalan Pedati, PKL Jalan Lawang Saketeng, pengunjung, hingga petugas lapangan Pasar Pakuan Jaya. Menurut dia, peserta tes itu dipilih secara acak, baik pedagang maupun pengunjung.

"Pasar menjadi potensi tempat penularan COVID-19, sehingga Perumda Pasar Pakuan Jaya mengantisipasinya dengan menyediakan tempat cuci tangan dan sabun. Kami juga memberlaukan aturan wajib memakai masker," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement