Rabu 29 Apr 2020 23:36 WIB

Banjir Masih Rendam 13 RW di Jakarta pada Rabu Malam

Hingga kini tidak ada masyarakat yang mengungsi.

Petugas BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) menunjukkan peta sirkulasi udara siklonik di Jawa bagian Barat, di perairan Kalimantan Barat,  dan di Perairan  Utara Maluku dan Papua akibat dinamika atmosfer dan pergerakan udara yang tidak stabil dari Samudera Pasifik dan Samudera Hindia di Laboratorium BMKG Serang, Banten, Selasa (28/4/2020). Akibat fenomena tersebut pihak BMKG merilis peringatan dini waspada hujan lebat disertai petir serta angin puting beliung untuk sebagian besar wilayah Indonesia yang berpotensi terjadi hingga Minggu (3/5) serta bisa menimbulkan banjir dan longsor
Foto: ANTARA/ASEP FATHULRAHMAN
Petugas BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) menunjukkan peta sirkulasi udara siklonik di Jawa bagian Barat, di perairan Kalimantan Barat, dan di Perairan Utara Maluku dan Papua akibat dinamika atmosfer dan pergerakan udara yang tidak stabil dari Samudera Pasifik dan Samudera Hindia di Laboratorium BMKG Serang, Banten, Selasa (28/4/2020). Akibat fenomena tersebut pihak BMKG merilis peringatan dini waspada hujan lebat disertai petir serta angin puting beliung untuk sebagian besar wilayah Indonesia yang berpotensi terjadi hingga Minggu (3/5) serta bisa menimbulkan banjir dan longsor

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Banjir sedalam 10 sentimeter hingga 70 sentimeter masih merendam 13 RW di Jakarta pada Rabu tanggal 29 April 2020 malam ini di tengah pandemi Virus Corona Covid-19 di Jakarta.

Berdasarkan data yang didapatkan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang diterima di Jakarta, Rabu malam menyebutkan banjir tersebut berdasarkan laporan di lapangan hingga Rabu pukul 21.00 WIB. "Penyebab banjir ini akibat beberapa kawasan Ibu Kota mengalami curah hujan yang cukup tinggi," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) DKI Jakarta M Insaf di Jakarta.

Kendati demikian, ia menyebutkan berdasarkan pantuan petugas BPBD DKI di lapangan, hingga kini tidak ada masyarakat yang mengungsi dan jalan pun tidak ada yang tergenang.

"Tidak ada pengungsi dan jalan pun tidak tergenang," katanya.

Adapun 13 RW yang tergenang banjir tersebut adalah:

- Kelurahan Bangka, Jakarta Selatan: dua RW ketinggian air 20 s/d 60 cm, akibat luapan Kali Mampang dan curah hujan tinggi.

- Kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan: satu RW ketinggian air 25 s/d 30 cm, akibat curah hujan tinggi.

- Kelurahan Tebet Barat, Jakarta Selatan: satu RW ketinggian air 10 cm, akibat Curah hujan tinggi.

- Kelurahan Duren Tiga, Jakarta Selatan: satu RW ketinggian air 50 cm, akibat curah hujan tinggi.

- Kelurahan Kalibata, Jakarta Selatan: satu RW ketinggian air 30 cm, akibat Curah hujan tinggi.

- Kelurahan Jati Padang, Jakarta Selatan: dua RW ketinggian air 30 s/d 70 cm, akibat luapan Kali Pulo dan curah hujan tinggi.

- Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan: satu RW ketinggian air 25 cm, akibat curah hujan tinggi.

- Kelurahan Bintaro, Jakarta Selatan: empat RW ketinggian air 10 s/d 20 cm, akibat curah hujan tinggi.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement