Rabu 29 Apr 2020 20:42 WIB

Malang Salurkan Ribuan Kartu Bantuan Sosial

Sasaran penerima bantuan sosial dari Malang kepada PKL

Rep: Wilda Fizriani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah menyerahkan secara simbolis kartu bantuan sosial dan bantuan Korpri di Balai Kota Malang, Rabu (29/4).
Foto: Dok. Humas Pemkot Malang
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah menyerahkan secara simbolis kartu bantuan sosial dan bantuan Korpri di Balai Kota Malang, Rabu (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah menyalurkan secara simbolis kartu bantuan sosial dan bantuan Korpri. Setidaknya 1.431 Kartu Bantuan Sosial dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) dan 394 Kartu Bantuan Sosial dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang sudah bisa dicairkan mulai Rabu (29/4).

Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan, sasaran penerima bantuan sosial dari Dikbud Kota Malang lebih pada kelompok Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekolah. Sementara dari Disporapar Kota Malang kepada para pegiat seni dan para PKL. "Terutama yang ada di nightmarket dan pasar tugu," jelas Sutiaji.

Selain itu, Korpri Kota Malang juga membagikan 350 paket bantuan untuk lima kecamatan di Kota Malang. Paket bantuan Korpri ini berisi beras, minyak goreng, mi dan masker. Pendistribusian paket bantuan ini akan diserahkan melalui camat untuk warga yang membutuhkan.

Dewan Pengurus KORPRI Kota Malang, Wasto menyatakan, bantuan ini merupakan wujud kepedulian Korpri Kota Malang di tengah pendemi Covid-19. Pihaknya harus mengeluarkan anggaran Rp 35 jutaan untuk 350 paket bantuan sosial tersebut.

Secara keseluruhan, tercatat 60 ribu warga menerima bantuan sosial terdampak Covid-19. Dari angka tersebut, 41 ribu di antaranya mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat sedangkan lainnya Pemkot Malang. Bantuan sosial ini nantinya akan dicairkan setiap bulan sesuai tujuannya.

Jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Malang mencapai 16 orang per 29 April 2020. Delapan di antaranya telah dinyatakan sembuh sedangkan lainnya masih dalam perawatan. Sementara jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 165 orang sedangkan Orang dalam Pemantauan (ODP) 708 jiwa.

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement