Rabu 29 Apr 2020 20:03 WIB

157 Pasien Positif Covid-19 di Jatim Dinyatakan Sembuh

Sedangkan total pasien yang dinyatakan meninggal dunia sebanyak 97 orang.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri)
Foto: ANTARA/Moch Asim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan adanya tambahan lima pasien positif Covid-19 di wilayah setempat yang terkonversi negatif atau sembuh. Rinciannya, empat pasien dari Surabaya dan satu dari Magetan. Sehingga, total pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 157 orang atau setara 17,78 persen dari total pasien positif Covid-19 di Jatim.

"Ada lima orang yang sembuh, satu dari Magetan dan empat dari Surabaya. Jadi total sembuh ada 157 orang atau 17,78 persen," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (29/4).

Baca Juga

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga mengungkapkan adanya tambahan pasien positif Covid-19 di Jatim yang meninggal dunia. Pasien yang dimaksud berasal dari Lamongan dan Surabaya. Sehingga, total pasien yang dinyatakan meninggal dunia sebanyak 97 orang, atau 11,14 persen dari total pasien positif Covid-19 di Jatim.

"Kita juga berduka bahwa kembali ada dua orang meninggal, satu dari Lamongan dan satu dari Surabaya. Dengan demikian yang meninggal ada 97 orang," ujar mantan Menteri Sosial tersebut.

Penambahan pasien positif Covid-19 di Jatim juga belum mereda. Dimana hari ini ada tambahan 16 pasien positif Covid-19 di wilayah setempat. Rinciannya empat dari Kabupaten Malang, Pamekasan menyumbang tiga pasien, serta Lumajang, Sidoarjo, dan Surabaya masing-masing menyumbang dua pasien. Sisanya berasal dari Kota Mojokerto, Tuban, dan Gresik.

"Total pasien positif Covid-19 saat ini menjadi 871 pasien. Tapi yang masih dirawat tinggal 617 pasien," kata Khofifah.

Khofifah juga mengungkapkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di wilayah setempat yang jumlahnya mencapai 2.986 orang. Namun, yang saat ini masih diawasi tinggal 1.550 orang. Kemudian, ada sebanyak 19.051 orang yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), dan yang masih dipantau sebanyak 5.502 orang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement