REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi sebagian Muslimah, kewajiban menjalankan tugas rumah tangga kadang berbenturan dengan kewajiban menjalankan ibadah. Padahal, Muslimah tetap ingin ibadah dan kewajiban sebagai istri berjalan berdampingan, terkhusus di bulan Ramadhan yang penuh bonus pahala ini.
Kepala Divisi Peranan Wanita Ponpes Idrisiyyah, Ustadzah Yeni Aidah, membagikan tips agar keinginan beribadah dan tugas istri berjalan lancar tak tumpang tindih. Pada prinsipnya, ia menilai kedua hal itu sebenarnya bisa disinergikan. Sebab melayani keluarga dengan niat karena Allah sebenarnya juga bernilai ibadah.
"Muslimah perlu belajar mengatur waktu supaya dua-duanya bisa dijalankan. Dua-duanya prioritas karena menjadi kewajiban yang akan dipertanggungjawabkan," kata Yeni pada Republika.co.id, Rabu (29/4).
Yeni menyebut perlu proses belajar dan mengatur waktu agar Muslimah terbiasa beribadah tanpa meninggalkan tugas rumah tangga. Ramadhan merupakan momen penting bagi Muslimah mengejar pahala berlimpah sembari menunaikan kewajiban rumah tangga.
"Perlu manajemen waktu supaya amalan ibadah mahdoh pun bisa dimaksimalkan karena peluang pahala yang tidak ditemukan di bulan lain (selain Ramadhan)," ujar Yeni.
Yeni mengimbau Muslimah agar tak menjadikan tugas rumah tangga sebagai beban, melainkan peluang mendapat pahala tambahan. Ketika tugas rumah tangga dan tugas ibadah dijalankan, maka pahala Muslimah akan berlipat ganda.
"Maka harus diawali dengan kebersihan hati sehingga menjalankannya ikhlas karena Allah, tidak dipandang sebagai beban tapi justru berpeluang pahala," ucap Yeni.
Baca juga:
Jadi Imam Sholat Tarawih, Kesempatan Emas Ayah Saat PSBB
Menghafal 16 Surat Pendek, Modal Jadi Imam Sholat di Rumah
Ikuti Whatsapp Channel Republika
