Kamis 30 Apr 2020 04:11 WIB

Momentum Pesepak Bola Muda

Finansial klub yang tak ideal membutuhkan alternatif untuk tetap tampil kompetitif.

Jadon Sancho
Foto: EPA-EFE
Jadon Sancho

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Anggoro Pramudya

JAKARTA --  Bursa transfer pemain tampak sulit ditebak di tengah masa krisis yang dialami klub-klub sepak bola dunia selama pandemi Covid-19. Dalam pernyataanya the CIES Football Observatori memprediksi bursa transfer musim panas 2020 nanti dapat turun hingga 28 persen. Prediksi itu menggambarkan kekuatan finansial klub yang tak ideal membutuhkan alternatif untuk tetap tampil kompetitif musim depan. 

Setidaknya ada dua alternatif yang bisa digunakan klub-klub sepak bola utamanya di Negeri Benua Biru untuk bisa kompetitif musim depan, sembari tetap melakukan penghematan. Cara pertama adalah barter pemain antarklub, sedangkan cara kedua adalah memaksimalkan bakat-bakat muda yang ada di akademi masing-masing.

Seperti dilansir Squawka, Rabu (29/4) situasi ini menjadi peluang besar bagi pesepak bola muda yang tengah naik daun untuk bergabung dengan kesebelasan elit Eropa. Di samping pamor Kylian Mbappe (Paris St Germain), Jadon Sancho (Borussia Dortmund), dan Erling Braut Haaland (Borussia Dortmund).

Terdapat sejumlah pemain muda berbakat yang menunggu kesempatan mereka untuk tampil mengesankan bersama klub elit, seperti Hiroki Abe dari Barcelona. Baru menginjak usai 21 tahun Abe tida di Barcelona pada 2019 lalu dengan sukses menyabet medali Liga Champions Asia (AFC), dan penghargaan J. Legaue Rookie of the Year.

"Ini adalah keputusan olahraga karena dia memiliki bakat dan dia memiliki pengetahuan untuk menjadi pemain yang sangat penting dalam tim kami," kata Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu kepada Kyodo News beberapa waktu lalu.

Abe tampil fantastis bersama tim B Barca, mencetak empat gol dalam 20 penampilan dan memantapkan posisinya bersama Riqui Puig dan Ansu Fati sebelum dirinya promosi ke tim utama. Hiroki Abe dijuliki sebagai 'Lionel Messi Asia'. Namun, dirinya telah absen sejak Februari setelah operasi pada cedera hamstring dan diperkirakan siap kembali membela Barca pada awal musim mendatang.

Mantan jebolan akademi La Masia Pablo Moreno juga tampil ciamik bersama Juventus, meski belum menjalani debut bersama skuat senior. Menurut Marca, Moreno mencetak lebih dari 200 gol selama waktunya bersama tim junior Barca, usai didatangkan dari Granada. Pablo Moreno mendapat reputasi sebagai 'anak didik' Cristiano Ronaldo, dan mantan pelatihnya Javier Mahia. Karena aksi Pablo Moreno, remaja di kota menjadi pendukung Juventus.  "Di Granada, semakin banyak kaus Juventus muncul di jalanan tetapi itu bukan karena Cristiano Ronaldo," kata Mahia.

Di kompetisi Liga Primer Inggris beberapa pemain muda berbakat seperti Mason Mount (Chelsea), Mason Greenwood (Manchester United), dan Japhet Tanganga dari Tottenham Hotspur bisa menjadi target potensial. Kualitas Mason Mount dan Mason Greenwood sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Mount tampil impresif bersama Chelsea di bawah pelatih Frank Lampard. Gelandang serang itu membuat 29 penampilan, dengan 25 laga dimulai sejak menit awal.

Mount adalah pemain Chelsea termuda (20 tahun 311 hari) yang mencetak gol untuk Inggris sejak Jimmy Greaves pada November 1960 melawan Wales (20 tahun 277 hari). Mason Greenwood adalah salah satu produk akademi terbaik milik MU musim ini. Striker serba bisa itu telah mencetak lima gol dalam 22 penampilan musim ini, meski pun ia harus bersaing dengan pemain seniro seperti Marcus Rashford dan Anthony Martial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement