Rabu 29 Apr 2020 15:22 WIB

Boeing Berencana Terbitkan Obligasi Pandemi

Dana dari penerbitan obligasi untuk membantu pendanaan Boeing selama pandemi.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat Boeing. ilustrasi.
Pesawat Boeing. ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Produsen pesawat Boeing Co bekerja sama dengan bank-bank investasi untuk menawarkan paket pembiayaan surat utang senilai miliaran dolar AS. Menurut tiga sumber yang akrab dengan permasalahan ini, kebijakan tersebut dilakukan untuk menopang neraca keuangan perusahaan di tengah tren penurunan perjalanan yang tajam akibat pandemi Covid-19.

Seperti dilansir di Reuters, Rabu (29/4), persiapan ini mencerminkan optimisme Boeing untuk dapat memanfaatkan pasar modal untuk memperkuat keuangan perusahaan. Di sisi lain, mereka tetap mempertimbangkan untuk mencari bantuan dari pemerintah.

Baca Juga

Boeing akan membuat daftar bank-bank investasi yang berpotensi memasarkan penawaran kepada investor obligasi dalam beberapa hari mendatang apabila kondisi pasar menguntungkan. Tapi, menurut salah seorang sumber Boeing masih belum memutuskan waktu penerbitan dan ukuran yang tepat.

Sedangkan, berdasarkan sumber lain, penawaran surat utang ini dapat mencapai 10 miliar dolar AS atau lebih, tergantung pada permintaan investor.

Sampai saat ini, Boeing masih menolak berkomentar. Perusahaan diprediksi dapat menjelaskan opsi pendanaan ketika mengumumkan pendapatan kuartal pertama pada Rabu.

Boeing juga diketahui telah mempertimbangkan untuk mengajukan permohonan ke Departemen Keuangan AS. Dalam hal ini, Boeing meminta agar bisa masuk ke program bantuan untuk perusahaan yang sangat penting bagi keamanan nasional. Pemerintah telah menganggarkan dana sekitar 17 miliar dolar AS untuk program tersebut.

Tapi, Direktur Eksekutif Boeing David Calhoun telah mewaspadai dampak dari bantuan tersebut. Terutama kemungkinan perusahana harus memberikan saham ekuitas pada perusahaan.

Di saat yang sama, Boeing juga sedang menginventarisasi dukungan pendanaan yang tersedia untuk perusahaan dari Federal Reserve, menurut narasumber. Salah satu program Federal Reserve yang baru, Fasilitas Kredit Korporasi Pasar Primer, akna memberikan dukungan ke perusahaan yang menerbitkan obligasi tanpa pemberlakuan persyaratan yang ketat. Misalnya, batasan pembayaran dividen atau kompensasi eksekutif.

Dalam rapat pemegang saham tahunan pada Senin (27/4), Calhoun mengungkapkan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Di hadapan investor, ia mengatakan, perusahaan perlu meminjam lebih banyak selama enam bulan ke depan. Boeing juga akan menangguhkan dividennya.

Lembaga pemeringkat kredit Moody’s Investors Service Inc memprediksi, kebutuhan pendanaan Boeing sepanjang 2020 dapat mencapai 30 miliar dolar AS. Perusahaan sudah mengamankan setengah dari kebutuhan tersebut dengan menarik batas kredit mereka senilai 13,8 miliar dolar AS pada Maret.

Kini, diketahui, Boeing sedang mencoba untuk mengembalikan jet 737 MAX ke landasan pacu setelah dua kecelakaan fatal. Upaya ini di tengah tekanan pandemi yang menyebabkan penurunan permintaan perjalanan udara.

Unit 737 MAX diprediksi tetap di-grounded (larang terbang) sampai Agustus. Penyebabnya, Boeing masih harus bergulat dengan permasalahan perangkat lunak.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement