Rabu 29 Apr 2020 11:25 WIB

Pemerintah Lelang SBN, BI Serap Rp 7,5 triliun

Pemerintah melelang SBN dengan perolehan dana Rp 16,6 triliun.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Bank Indonesia ikut penawaran Rp 7,5 triliun dalam lelang Surat Berharga Negara.
Foto: Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Bank Indonesia ikut penawaran Rp 7,5 triliun dalam lelang Surat Berharga Negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat pemerintah telah mengantongi dana Rp 16,6 triliun dari lelang Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan. Pada perdagangan SBN kemarin Selasa (28/4), pemerintah menargetkan lelang sebesar Rp 20 triliun dengan target maksimal Rp 40 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan angka penawaran yang masuk pada lelang SBN kemarin mencapai Rp 44,4 triliun. Dalam lelang itu, BI sebagai non competitive bid yang berarti ikut penawaran tetapi tidak dihitung dalam perhitungan harga. 

Baca Juga

"Kita hanya sampaikan jumlahnya dan harganya ditentukan dari bid oleh pasar. BI tidak ikut dalam perhitungan harga di pasar itu," ujarnya saat video conference di Jakarta, Rabu (29/4).

Menurut Perry sesuai dengan nota kesepahaman antara Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan di pasar nonkompetitif, Bank Indonesia diperbolehkan mengajukan bid maksimum sebanyak 25 persen dari total penawaran. Sehingga BI mampu mengajukan Rp 10 triliun dalam lelang tersebut. 

 

"Namun kami ingin terlebih dahulu mengedepankan pelaku pasar,” ucapnya.

Dalam lelang SBN kemarin, dari penawaran yang masuk Rp 44,4 triliun, Bank Indonesia ikut serta sebanyak Rp 7,5 triliun. Itu tidak memengaruhi di dalam perhitungan rata-rata yield kemarin. 

"Berapa yang kemudian dimenangkan kemarin dari bid Rp 44,4 triliun. Dari pengumuman pemerintah, dimenangkan Rp 16,6 triliun di antaranya Rp 2,3 triliun dari BI dan Rp 14,3 triliun sisanya dari pasar," jelasnya.

Tentu saja dengan kesepakatan bersama dengan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan dalam hal target, Perry menyampaikan jika target penawaran SBN kemarin tidak terpenuhi maka bisa membuka lelang tambahan atau aksi green shoe option dengan harga yield 10 tahun 8,08 persen. 

"Pemerintah hari ini saya dengar akan membuka lelang tambahan dengan harga seperti kemarin targetnya Rp 23,38 triliun karena sisa target kemarin," ucapnya.

Pada lelang tambahan ini, dia pun menyebut Bank Indoneisa bisa mengajukan bid dengan jumlah yang sama seperti lelang SBN kemarin yakni Rp 7,5 triliun. Perry pun mengatakan jika pada lelang kedua atau lelang tambahan ini juga belum memenuhi target, pemerintah bisa melakukan lelang tahap ketiga.

"Kalau belum cukup juga bagaimana? Nanti bisa tahap ketiga yaitu private placement, bisa perbankan, BI atau pemerintah. Harganya mengacu pada harga pasar terkini, sesuai yang diterbitkan oleh PHEI (Penilai Harga Efek Indonesia)," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement