Rabu 29 Apr 2020 05:55 WIB

Penanganan Covid-19 Jadi Bahan Kampanye Calon Kepala Daerah

Penanganan Covid-19 jadi bahan kampanye untuk tarik simpati masyarakat

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas medis melakukan pendataan dan pemeriksaan kesehatan kepada pemudik. Penanganan Covid-19 jadi bahan kampanye untuk tarik simpati masyarakat. Ilustrasi.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Petugas medis melakukan pendataan dan pemeriksaan kesehatan kepada pemudik. Penanganan Covid-19 jadi bahan kampanye untuk tarik simpati masyarakat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI - Penanganan penyebaran virus corona (Covid-19) di Provinsi Jambi menjadi bahan kampanye bagi calon kepala daerah (Cakada) di daerah itu. Hal itu disampaikan Ketua Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi (Kopipede) Provinsi Jambi Mochammad Farisi di Jambi, Selasa.

“Penanganan Covid-19 ini bisa menjadi bahan kampanye, bahkan saat ini sepertinya hal tersebut sudah berjalan,” katanyaP.

Baca Juga

Menurut dia, akan lebih baik jika calon kepala daerah yang mayoritas merupakan bupati dan wali kota fokus terhadap penanganan Covid-19. Ini mengingat sekarang pandemi Covid-19 semakin mengkhawatirkan.

Menurut Farisi, masyarakat akan lebih mampu melihat mana calon kepala daerah berintegritas yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik dalam mengambil keputusan-keputusan di masa-masa sulit seperti saat ini. “Yang lebih cekatan dalam mengambil tindakan dalam penanganan Covid-19 akan memiliki nilai tambah di tengah-tengah masyarakat,” ujar Farisi.

Selain itu, pandemi Covid-19 turut menjadi ujian bagi para calon kepala daerah karena sewaktu ingin mencalonkan diri, tidak terpikirkan bagi mereka akan adanya pandemi. Dengan demikian di tengah pandemi Covid-19 para calon dituntut lebih cekatan dalam mengambil tindakan untuk mengambil simpati masyarakat.

Menurut Farisi jadwal pemilihan kepala daerah nantinya turut mempengaruhi jalannya pemilihan kepala daerah. Jika pilkada serentak dilaksanakan pada awal Desember, maka ingatan masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil para calon kepala daerah di masa pandemi masih terekam jelas.

Namun jika pilkada serentak dilaksanakan di pertengahan tahun atau akhir tahun 2021, maka calon kepala daerah harus lebih berjuang untuk mengingatkan kembali terhadap kebijakan-kebijakan yang telah diambil. Meski penanganan Covid-19 dijadikan sebagai bahan kampanye, hal tersebut memiliki dampak positif bagi masyarakat. Karena kebijakan tersebut tentunya memihak masyarakat.

“Namun para calon dituntut untuk lebih jeli dalam menjalankan kebijakan. Jangan sampai kebijakan-kebijakan tersebut dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Farisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement