Rabu 29 Apr 2020 03:14 WIB

Sejumlah Anak di Inggris Meninggal, Diduga Terkait Covid-19

Bayi dengan peradangan tiba di rumah sakit dalam keadaan demam tinggi.

Rep: Puti Almas/ Red: Andi Nur Aminah
Orang tua dan anak (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Orang tua dan anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Beberapa anak di Inggris dilaporkan meninggal setelah mengalami sindrom atau gejala-gejala peradangan yang langka. Para peneliti mengatakan, hal ini kemungkinan terkait dengan infeksi virus corona jenis baru (Covid-19).

Dilansir India Today, pakar medis dari Italia dan Inggris sedang menyelidiki kemungkinan terkaitnya pandemi Covid-19 dengan kelompok penyakit radang akut di antara bayi. Bayi yang memiliki peradangan ini dilaporkan tiba di rumah sakit dengan kondisi mengalami demam tinggi serta arteri yang bengkak.

Baca Juga

Para dokter di wilayah utara Italia, salah satu daerah yang paling terdampak Covid-19, telah melaporkan banyak anak di bahwah usia 9 tahun mengalami gejala parah seperti kawasaki, sebuah penyakit yang umum di beberapa daerah di Asia. Dalam sebuah pernyataan, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan bahwa anak-anak yang meninggal tanpa diketahui masalah kesehatannya diyakini disebabkan oleh Covid-19.

“Ini adalah penyakit baru yang kami pikir mungkin disebabkan oleh virus corona jenis baru. Namun, kami tidak 100 persen yakin karena beberapa orang yang mendapatkannya belum dites positif. Jadi, kami sedang melakukan banyak penelitian sekarang, tetapi itu adalah sesuatu yang kami khawatirkan,” ujar Hancock.

Selama ini sangat kecil kasus Covid-19 terjadi pada anak-anak. Sementara itu, untuk kawasaki yang penyebabnya belum diketahui, penyakit ini sering menyerang anak di bawah usia lima tahun dengan gejala berupa demam, ruam kulit, pembengkakan kelenjar, dan pada kasus yang parah berupa peradangan pembuluh darah jantung.

Ada beberapa bukti bahwa individu dapat mewarisi kecenderungan penyakit, tetapi polanya tidak jelas. Anne Marie Rafferty, seorang profesor dari Royal College of Nursing, mengatakan, dia telah mendengar laporan tentang kesamaan antara kasus pada bayi dan sindrom kawasaki.

"Sebenarnya terlalu sedikit yang diketahui tentang hal itu dan jumlah sebenarnya saat ini benar-benar terlalu kecil. Namun, itu peringatan dan menjadi sesuatu yang sedang diperiksa oleh sejumlah peneliti yang berbeda,” kata Rafferty.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement