Selasa 28 Apr 2020 23:36 WIB

Korea Selatan Duga Kim Jong-un Hindari Penyebaran Covid-19

Sejak pertengahan Januari, Kim tidak terlihat selama hampir 20 hari.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Agus Yulianto
Presiden Korea Utara Kim Jong-un (kanan) bersama istrinya, Ri Sol-ju (kiri).
Foto: Bussiness Insider
Presiden Korea Utara Kim Jong-un (kanan) bersama istrinya, Ri Sol-ju (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL --  Menteri Korea Selatan untuk urusan Korea Utara, Kim Yeon-chul, menyatakan, Kim Jong-un mungkin telah melewatkan perayaan 15 April karena kekhawatiran terhadap virus korona, bukan karena sakit, Selasa (28/4). Penyataan ini menampik kabar tentang berita kematian dari pemimpin Korea Utara.

"Memang benar bahwa dia tidak pernah melewatkan peringatan untuk ulang tahun Kim Il Sung sejak dia berkuasa, tetapi banyak acara peringatan termasuk perayaan dan perjamuan dibatalkan karena masalah virus korona," kata Kim Yeon-chul pada sidang parlemen.

Ketidakhadiran pemimpin Korea Utara dari upacara publik pada hari ulang tahun kelahiran kakeknya dan pendiri negara itu, Kim Il Sung, memang belum pernah terjadi sebelumnya. Terlebih lagi, setelah hari itu, Kim pun tidak pernah terlihat kembali.

Para pejabat Korea Selatan menekankan tidak menemukan gerakan yang tidak biasa di Korea Utara. Peringatan terhadap laporan bahwa Kim mungkin sakit pun disanggah.

Meski Korea Utara menyatakan, tidak memiliki kasus virus corona, tetapi  negara itu telah mengambil langkah-langkah ketat untuk mencegah wabah. Kondisi ini menunjukan ketidakhadiran Kim dari upacara pada 15 April bisa dimungkinkan karena pandemi.

Menghilang Kim dari perayaan dan setelahnya pun mendapatkan tanggapan dari beberapa kepala negara. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, menyadari laporan tentang kesehatan Kim dan dia memperhatikan perkembangan. Namun, dia mengatakan, setidaknya ada dua contoh menghilangnya kepala negara itu.

Abe menyatakan, sejak pertengahan Januari, Kim tidak terlihat selama hampir 20 hari. "Saya tidak berpikir itu sangat tidak biasa mengingat situasi virus corona saat ini," ujarnya.

Presiden Amerika, Serikat Donald Trump mengatakan, memiliki laporan tentang Kim dan berharap dia baik-baik saja. Meski kedua negara itu memiliki perjalanan diplomasi yang tidak mulus.

Sebuah sumber otoritatif yang akrab dengan pelaporan intelijen AS mengatakan, sangat mungkin Kim telah menghilang dari pandangan publik untuk menghindari paparan Covid-19. Simpulan ini terlihat dari kereta kepresidenan di kawasan  pantai Wonsan.

Sementara media pemerintah Korea Utara belum melaporkan keberadaan Kim sejak  pertemuan pada 11 April. Namun, media itu melaporankan kalau Kim tetap mengirim surat dan pesan diplomatik menunjukkan dia masih menjalankan tugasnya sebagai pemimpin. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement