Selasa 28 Apr 2020 22:57 WIB

AS Restui Aneksasi Tepi Barat

Israel akan menganeksasi Tepi Barat paling cepat Juli mendatang.

Rep: Ferry Kisihandi/ Red: Agus Yulianto
Pemukiman Yahudi Israel di Tepi Barat
Foto: REUTERS
Pemukiman Yahudi Israel di Tepi Barat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Pemerintah AS menyatakan siap mengakui langkah Israel menganeksasi wilayah pendudukan di Tepi Barat. Meski, mereka juga mendorong pemerintahan bersatu Israel melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Palestina. 

‘’Kami konsisten bersikap, kami siap mengakui langkah Israel memperluas kedaulatannya termasuk ke wilayah Tepi Barat yang akan jadi bagian dari Israel,’’ ujar seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, seperti dilansir Aljazirah, Selasa (28/4).

Pada Januari lalu, Presiden AS Donald Trump dalam menyampaikan visinya mengenai Timur Tengah, memberikan lampu hijau soal aneksasi ini.  

Sikap AS ini juga merespons Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menegaskan tetap pada rencananya menganeksasi Tepi Barat. Aksi yang dalam pandangan Palestina bakal menutup solusi dua negara dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina. 

Pada Senin (27/4), Netanyahu meyakini AS akan memberikan persetujuan dalam kurun dua bulan atas rencananya mengambil alih wilayah-wilayah di Tepi Barat. Pekan lalu, Menlu AS Mike Pompeo mengatakan, aneksasi merupakan keputusan Israel. 

Palestina mengancam membatalkan kesepakatan damai jika Netanyahu bersikeras menjalankan rencananya mencaplok Tepi Barat. Uni Eropa menyebut, aneksasi merupakan pelanggaran hukum internasional.

Utusan PBB untuk Timur Tengah  juga mengingatkan, aneksasi bakal memicu ketegangan di kawasan. Palestina dan komunitas internasional memandang permukiman Israel di Tepi Barat yang bakal diambil alih ilegal karena itu tanah sah Palestina. 

Sementara, Liga Arab berencana menggelar pertemuan virtual pekan ini untuk membahas rencana aneksasi itu. Dan berdasarkan kesepakatan pemerintahan koalisi Israel, aneksasi paling cepat berlangsung Juli mendatang. 

sumber : Aljazirah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement