Rabu 29 Apr 2020 00:20 WIB

Pembatasan Jarak Sosial Juga Berlaku untuk Hewan Peliharaan

Kucing dan anjing peliharaan setidaknya perlu berjarak enam kaki dari hewan lain.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Seekor kucing dan anjing berkursi roda berjalan di koridor Shanghai TCM (Traditional Chinese Medicine) Neurology and Acupuncture Animal Health Center di Shanghai, Cina.
Foto: Aly Song/Reuters
Seekor kucing dan anjing berkursi roda berjalan di koridor Shanghai TCM (Traditional Chinese Medicine) Neurology and Acupuncture Animal Health Center di Shanghai, Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Setelah dua kucing di New York menjadi hewan peliharaan rumah pertama AS yang dites positif virus corona baru, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan pemilik hewan peliharaan harus mengambil tindakan pencegahan. Meskipun hanya ada segelintir kasus hewan diketahui terinfeksi virus yang menyebabkan Covid-19, pedoman yang dikeluarkan menyarankan orang-orang menerapkan langkah-langkah jarak sosial yang sama pada hewan peliharaan mereka, seperti yang dilakukan pemiliknya.

Artinya, pemilik harus menjaga kucing dan anjing di dalam ruangan dengan tali, setidaknya enam kaki dari hewan lain dan orang lain. Saat ini, lebih baik untuk menghindari taman anjing terlebih dahulu.

Baca Juga

Di dalam rumah, pemilik boleh berinteraksi dengan hewan peliharaan seperti biasa. Namun, pemilik harus sering mencuci tangan dan menjaga kebersihan hewan peliharaan.

“Jarak sosial juga berlaku untuk hewan peliharaan Anda. Mereka berisiko terserang penyakit ini, jadi yang terbaik adalah berhati-hati,” kata dokter spesialis hewan, dr. Melissa Salgado dilansir di Abcnews.go.com, Selasa (28/4).

Salgado yang mendiagnosis salah satu kucing terinfeksi menambahkan, pengujian untuk hewan lebih invasif daripada untuk manusia saat ini. Pengujian rutin tidak direkomendasikan oleh CDC. “Pengujian membutuhkan usap hidung, mulut, dan konjungtiva mata, serta pengujian tinja,” ujar Salgado.

Dia mengatakan ada banyak penyakit pada hewan peliharaan yang bukan virus corona, sehingga dia tidak menganjurkan untuk pengujian luas. Menurut CDC, dua kucing yang dites positif virus corona mengalami gejala pernafasan ringan.

Kucing tersebut diyakini tertular virus dari orang-orang di rumah atau lingkungannya. Para ahli mengatakan bahwa tidak ada informasi yang cukup mengatakan hewan peliharaan dapat menularkannya kepada manusia.

Pekan lalu, spesialis penyakit menular, dr Anthony Fauci mengatakan tidak ada bukti apa pun yang dia amati dari sudut pandang epidemiologi bahwa hewan peliharaan dapat menjadi "pemancar" virus corona baru dalam rumah tangga. Namun, ahli percaya beberapa hewan lebih rentan terhadap virus.

Direktur Program Kedokteran Hunian di Universitas Wisconsin, dr. Sandra Newbury melakukan studi tentang bagaimana virus memengaruhi hewan dan tidak terkejut dengan berita dari dua kucing di AS itu. “Kucing memiliki reseptor tertentu dan kami menduga sejak awal bahwa mereka mungkin dapat terinfeksi,” kata Newbury.

Berdasarkan penelitian eksperimental, dia mengatakan virus corona baru terbukti lebih sulit menginfeksi anjing. Berita itu bukan pertama kalinya kucing dinyatakan positif terkena virus. Sebelumnya, kerabat jauh kucing, yakni singa dan harimau di Kebun Binatang Bronx terinfeksi virus yang menyebabkan Covid-19.

Menurut Newbury, ada kemungkinan bahwa lebih banyak hewan dapat terinfeksi, tetapi tidak menunjukkan gejala. “Kasus-kasus di Hong Kong tidak memiliki tanda-tanda klinis, tidak ada gejala sama sekali,” ujar dia.

Dia menjelaskan hewan bisa tanpa gejala sama seperti beberapa manusia. Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengonfirmasi berbagai kemungkinan apa pun. Pemilik hewan peliharaan dapat tenang, karena ada sedikit bukti bahwa pemilik menimbulkan risiko bagi hewan peliharaan mereka.

“Meskipun tidak mudah, menahan diri dari mengelus adalah cara terbaik menjaga hewan peliharaan Anda tetap aman,” kata Newbury. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement