Selasa 28 Apr 2020 20:58 WIB

Penyuluh Sanggau Dampingi Petani Tangkar Benih

Penyuluh Sanggau dampingi petani namun dengan terapkan protokol kesehatan

Penyuluh Kabupaten Sanggau di Provinsi Kalimantan Barat mendampingi petani mengembangkan penangkaran benih padi varietas Inpari 32 seluas 25 hektar dari potensi lahan 113 hektar di Kecamatan Kembayan.
Foto: Dok Kementan
Penyuluh Kabupaten Sanggau di Provinsi Kalimantan Barat mendampingi petani mengembangkan penangkaran benih padi varietas Inpari 32 seluas 25 hektar dari potensi lahan 113 hektar di Kecamatan Kembayan.

REPUBLIKA.CO.ID, SANGGAU -- Penyuluh Kabupaten Sanggau di Provinsi Kalimantan Barat mendampingi petani mengembangkan penangkaran benih padi varietas Inpari 32 seluas 25 hektar dari potensi lahan 113 hektar di Kecamatan Kembayan. Kegiatan pendampingan dan pengawalan petani menjadi tugas utama penyuluh pertanian, namun di tengah pandemi Covid-19 lebih intensif dilakukan mengacu instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo untuk menerapkan Protokol Kesehatan di lahan pertanian.

Sosialisasi implementasi lapangan oleh Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengingatkan petani dan penyuluh untuk "mengenakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir," ucap Dedi.

Ismanto selaku Koordinator BPP Kembayan sekaligus pendamping Koperasi Agroinovasi Tunggal Bhakti Bersama mendorong sejumlah gabungan kelompok tani [Gapoktan] untuk meningkatkan penangkaran benih padi melalui koperasi."Untuk musim tanam kedua pada 2020, koperasi mengembangkan lahan penangkaran benih seluas 25 hektar dengan Inpari 32. Luas lahan untuk enam Poktan sekitar 113 hektar," katanya.

Sementara untuk beras konsumsi, menurut Ismanto, setiap tahun pasokan beras dari Koperasi Agroinovasi Tunggal Bhakti Bersama ke pasar kecamatan dan kebutuhan kabuapten teru meningkat. Sekitar 34 ton pada 2018, naik ke 40 ton pada 2019 dan tahun ini ditargetkan 50 ton.

Sementara itu penyuluh pusat di Kementerian Pertanian RI, Suwarna selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian Provinsi Kalimantan Barat menegaskan tentang potensi produksi beras dari kabupaten paling utara di Provinsi Kalimantan Barat akan menguntungkan petani lantaran Entikong, yang dikenal sebagai pos lintas batas negara (PLBN) jaraknya hanya ´sejengkal ke Malaysia´ merupakan salah satu kecamatan di Sanggau sehingga biaya ekspor beras ke Malaysia akan lebih murah.

Gerakan Tiga Kali Ekspor disingkat GratiEks yang digagas Mentan Syahrul selaras dengan potensi produksi beras Sanggau. Tanah luas dan jarak lebih dekat tentunya ekspor komoditas pertanian di perbatasan  'tinggal lempar' sementara saingan Indonesia, Thailand dan Vietnam, lebih jauh jaraknya.

Sanggau yang berbatasan dengan Malaysia termasuk salah satu dari lima wilayah perbatasan potensial untuk peluang ekspor ke negara tetangga. Keempat wilayah lainnya adalah Lingga di Provinsi Kepulauan Riau membidik pasar Singapura, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sasar Timor Leste, dan Keerom dan Merauke di Papua membidik Papua Nugini dan negara-negara di kawasan Pasifik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement