Selasa 28 Apr 2020 20:34 WIB

Baznas: Donasi Masyarakat Selama Pandemi Naik

Baznas telah mengantisipasi ini dengan mendorong berbagi donasi

Rep: Ali Yusuf/ Red: A.Syalaby Ichsan
Direktur Utama Baznas, M Arifin Purwakananta menjelaskan, merujuk pada Surat Keputusan (SK) Ketua BAZNAS No 64 tahun 2019 tentang Pedoman Pelaksanaan Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat di lingkungan BAZNAS, tertulis bahwa di antara asnaf fakir adalah korban bencana alam dan bencana sosial, maka dapat meliputi orang beragama Islam dan non Islam.
Foto: Baznas
Direktur Utama Baznas, M Arifin Purwakananta menjelaskan, merujuk pada Surat Keputusan (SK) Ketua BAZNAS No 64 tahun 2019 tentang Pedoman Pelaksanaan Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat di lingkungan BAZNAS, tertulis bahwa di antara asnaf fakir adalah korban bencana alam dan bencana sosial, maka dapat meliputi orang beragama Islam dan non Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semangat filantropi warga pada masa pandemi Covid-19 membuat penerimaan donasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meningkat. Direktur Utama Baznas  M Arifin Purwakananta mengungkapkan, peningkatan donasi tersebut seiring dengan meningkatnya kepercayaan publik kepada badan amil pelat merah itu.

"Donasi masyarakat selama Covid-19 di Baznas mengalami peningkatan," ujar dia kepada Republika, Selasa (28/4).

Dia menjelaskan, secara teori,  jumlah muzaki (pemberi zakat) yang terkena imbas krisis ekonomi akibat Covid-19 bertambah, sehingga orang yang mencapai nishab zakat menjadi kurang, baik pengusaha maupun karyawan. Karena itu,  perolehan zakat diperkirakan turun. Namun, kata dia, Baznas telah mengantisipasi ini dengan mendorong berbagi donasi baik infak, sedekah maupun UPZ dan zakat digital.

"Diharapkan strategi penguatan penggalangan dana sosial berupa infak, sedekah dapat menjadi pengungkit dari potensi zakat yang turun,” jelas Arifin.

Dampaknya, lanjut Arifin, jumlah orang yang melihat Web Baznas meningkat. Respon layanan kontak Baznas juga naik. Jumlah donasi yang disalurkan masyarakat naik. Kenaikan donasi saat ini diperkirakan masih sebesar 40 hingga 50 persen dari pencapaian tahun yang lalu di bulan yang sama.

Arifin menambahkan kenaikan juga diprediksi akan tajam pada layanan zakat fitrah. Di mana Baznas telah membuka pelayanan pembayaran zakat online di beberapa platform digital.

Saat ini Baznas sesuai arahan MUI dan pemerintah sudah membuka layanan zakat fitrah secara online yakni di web baznas.go.id/zakatfitrah, Kitabisa di kitabisa.com/zakatfitrah, Tokopedia di bit.ly/zakat-fitrah-tokopedia, dan Shopee di bit.ly/zakat-fitrah-shopee.

"Dengan adanya layanan zakat digital ini dapat memudahkan mereka yang akan berzakat fitrah ke mustahik melalui Baznas,” jelas dia. 

“Kami prediksi  pencapaian Baznas pada bulan Ramadhan ini dapat melebihi target lebih dari 40 persen dari pencapaian tahun yang lalu berupa zakat, infak, sedekah, dana dana sosial keagamaan lainnya, dan CSR," kata dia.

Pada bulan ini, kata Arifin, Baznas pusat menargetkan menghimpun dana sebesar Rp 32 Miliar. Sementara bulan depan akan lebih tinggi sebesar Rp 70 Miliar. Diharapkan peningkatan jumlah zakat, infak, sedekah ini juga dialami oleh Baznas baik Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Lembaga Amil Zakat di seluruh Indonesia.

"Sehingga semakin banyak dana yang dihimpun, semakin banyak pula masyarakat terdampak krisis Covid-19 baik secara ekonomi, sosial, dan kesehatan yang  dapat dibantu," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement