Selasa 28 Apr 2020 20:06 WIB

Pembelian Bahan Makanan Melalui e-Commerce Meningkat

Aplikasi yang paling banyak diunduh salah satunya e-commerce sebesar 48,9 persen.

Sayuran dan buah produk hortikultura (ilustrasi). Pembelian sayur dan buah melalui aplikasi meningkat selama pandemi Covid-19.
Foto: distan.pemda-diy.go.id
Sayuran dan buah produk hortikultura (ilustrasi). Pembelian sayur dan buah melalui aplikasi meningkat selama pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembelian barang bahan makanan atau groceries melalui perdagangan daring (e-commerce) di masa pandemi Covid-19 mengalami peningkatan. Peningkatan terutama untuk produk daging, buah dan sayur.

"Terjadi peningkatan 11,3 persen dalam pembelian barang groceries melalui aplikasi," papar Head of Communication, Hi-Tech, and Media Industry MarkPlus, Inc. Rhesa Dwi Prabowo dalam diskusi bertema MarkPlus Industry Roundtable E-commerce and Application (Tech) Industry Perspective di Jakarta, Selasa (28/4).

Baca Juga

Ia menambahkan untuk kelas daring juga mengalami peningkatan sebesar 13,7 persen, donasi secara daring meningkat 10,5 persen, dan obat-obatan sebanyak 5,6 persen. "Secara keseluruhan, kategori dengan peningkatan pembelian di e-commerce paling tinggi adalah pada produk groceries, package food dan health medicine," katanya.

Sementara itu, lanjut dia, pengunduhan aplikasi baru sejak diterapkannya kerja dari rumah atau work from home (WFH) juga meningkat. Ia memaparkan sebanyak 71 persen orang download aplikasi baru selama pandemi COVID-19, karena masyarakat mau mengisi waktunya dengan hal berkualitas yang mendukung WFH, dan mengunduh aplikasi yang berisi info terkini tentang Covid-19.

"Aplikasi yang paling banyak diunduh salah satunya e-commerce sebesar 48,9 persen," paparnya.

Dalam kesempatan sama, Founder and Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan menilai bahwa meskipun ekonomi sedang berada di masa krisis, e-commerce menjadi salah sektor yang paling maju karena pemanfaatan teknologi digital.

"E-commerce ini sedang growing dan melakukan hal yang benar dengan arah menuju digital, tetapi itu tidak akan terus menerus, tetap harus servicing untuk mendapatkan brand yang bagus dan preparing untuk next normal," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement