REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Juru bicara Olimpiade Tokyo 2020, Masa Takaya menyebut penyelenggara akan fokus untuk membuat jadwal baru pada 2021 meskipun vaksin virus corona belum ditemukan.
"Kami sering menjawab pertanyaan tetapi kami memiliki jawaban yang sama. Kami memiliki tanggal yang baru, misi kami adalah menyelenggarakan gim pada tanggal yang telah ditetapkan," kata Takaya dilansir dari laman Xinhua, Selasa (28/4).
Dia menyebut, penyelenggara bekerja sama dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC), WHO, dan stakeholder kesehatan lain dalam membahas pandemi ini. "Kami memang memiliki kerangka kerja untuk bertukar ide secara teratur. Kami akan terus bekerja keras dan mempelajari langkah-langkah yang diperlukan," katanya.
Presiden Asosiasi Medis Jepang Yoshitake Yokokura menyebut, akan sulit menyelenggarakan Olimpiade tanpa vaksin virus corona yang efektif. Di sisi lain, Takaya pun mengakui akan ada perubahan konten dalam upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade dan Paralimpiade.
Dia mengakui, rencana awal upacara adalah musim panas dan sudah dibahas sejak lama sebelum pandemi virus corona. Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori telah mengusulkan untuk memasukkan pesan tentang pandemi virus corona dalam upacara pembukaan dan penutupan. Meski begitu, Takaya mengakui belum ada rencana konkrit untuk upacara tahun depan.
"Kami akan terus mendiskusikan bagaimana upacara akan diadakan di lingkungan baru pada musim panas 2021," kata Takaya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
