Saran Dokter Bagi Penderita Mag yang Berpuasa

Red: A.Syalaby Ichsan

Selasa 28 Apr 2020 17:36 WIB

Sakit Mag (ilustrasi). Foto: Republika/Prayogi Sakit Mag (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Banyak keajaiban yang terjadi saat seseorang menjalankan ibadah puasa, khususnya pada bulan Ramadhan. Meski Islam tak mewajibkan orang sakit untuk berpuasa dan para dokter pun menganjurkan demikian, beberapa penyakit justru bisa sembuh karena berpuasa.

Beberapa dokter memang melarang penderita mag untuk turut menahan lapar dan haus sejak subuh hingga Maghrib, terutama bagi mereka yang memiliki mag akut. Dr Yeni Purnamasari dari Dompet Dhuafa mengatakan, bila ada iritasi pada lambung atau ulkus, sebaiknya jangan puasa.“Hal itu sangat berbahaya karena lambung akan dalam keadaan kosong selama kurang lebih 12 jam,” ujar dia.

Ia menambahkan, biasanya penderita mag yang mudah mual dan merasa sakit akibat luka di lambungnya. Maka dari itu, dianjurkan tak puasa.

Sebaliknya, untuk penderita mag yang sifatnya kambuhan atau hilang timbul, diperbolehkan berpuasa, namun tetap harus menjaga pola makan. Hindari konsumsi makanan asam dan pedas saat sahur atau berbuka karena dapat meningkatkan asam lambung sehingga perut akan terasa perih.

Selain itu, jangan lupa minum obat mag setiap sahur dan berbuka sesuai anjuran dokter. “Setiap orang yang memiliki penyakit tertentu, seperti mag, lebih baik berkonsultasi dahulu dengan dokternya sebelum menjalankan puasa,” kata Yeni.

Menurut dia, kesakitan lambung terjadi pada penderita mag karena beberapa hal yang bersifat organik dan nonorganik. Kesakitan organik disebabkan ada luka pada lambung (ulkus), sedangkan nonorganik, kesakitan karena kondisi psikologis, seperti stres. Yeni pun menyarankan agar tetap berniat ikhlas saat melakukan puasa.