Selasa 28 Apr 2020 16:32 WIB

Inggris Sediakan 250 Juta Poundsterling untuk Riset Covid-19

Inggris sediakan 250 juta poundsterling untuk penelitian internasional Covid-19

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Inggris sediakan 250 juta poundsterling untuk penelitian internasional Covid-19. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Inggris sediakan 250 juta poundsterling untuk penelitian internasional Covid-19. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Inggris bersama sejumlah negara termasuk Prancis, Afrika Selatan, Italia, Jerman, Malaysia, serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan komitmennya untuk “Kesepakatan Akses – COV baru”. Langkah yang disepakati pada 24 April 2020 ini bertujuan memastikan masyarakat dunia memiliki akses yang sama untuk vaksin dan perawatan virus corona.

Selain itu kesepakatan tersebut juga bertujuan meningkatkan pasokan vaksin secara global, setelah disetujui penggunaannya, guna membantu mencegah datangnya gelombang kedua wabah Covid-19.

“Inggris sudah menjadi salah satu donor terbesar untuk respons global Covid-19 dan hari ini kami bangga untuk mendukung Ajakan Aksi WHO untuk menyatukan para mitra kesehatan global dalam mempercepat kemajuan penemuan vaksin untuk memerangi Covid-19,” kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab dalam keterangan tertulis yang disampaikan Kedubes Inggris di Jakarta, Selasa.

Perjanjian global yang belum pernah terjadi sebelumnya antara organisasi kesehatan internasional dan negara-negara dunia ini dicetuskan Inggris pada pertemuan G20 bulan lalu. Pertemuan menyerukan agar negara-negara bekerja sama dalam memerangi Covid-19.

Inggris adalah salah satu pendukung terbesar dari upaya global untuk menemukan vaksin virus corona dengan menyediakan 250 juta poundsterling untuk penelitian internasional tentang penyakit ini kepada Centre for Epidemic Preparedness Innovations. Inisiatif ini juga salah satu pendukung terbesar WHO dan Gavi, Aliansi Vaksin Global, yang mendistribusikan vaksin di negara-negara termiskin.

Ilmuwan Inggris di Universitas Oxford dan Imperial College London juga memimpin upaya untuk mengembangkan vaksin Covid-19. Uji coba kepada manusia dimulai pekan ini di Oxford. Pemerintah telah memberikan dana 42,5 juta poundsterling untuk mendukung uji klinis di kedua institusi tersebut.

Inggris akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Respons Global Coronavirus pada 4 Mei mendatang. Konferensi bertujuan mengumpulkan dana sebesar tujuh miliar poundsterling untuk mengembangkan vaksin, perawatan, dan tes guna membantu mengakhiri pandemi virus corona.

Selain itu, Inggris juga akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi untuk Vaksin Global secara daring pada 4 Juni. Pertemuan digelar untuk memastikan bahwa Aliansi Vaksin Dunia, Gavi akan didanai sepenuhnya dan memastikan akses yang setara untuk setiap vaksin bagi semua orang di dunia.

Menurut Menteri Inggris untuk Pembangunan Internasional Anne-Marie Trevelyan, keahlian dan pendanaan Inggris adalah upaya terdepan negara itu dalam menemukan vaksin dan perawatan virus corona, yang akan menyelamatkan nyawa di Inggris dan di seluruh dunia.

Menyusul seruan dari Perdana Menteri Boris Johnson tentang pentingnya kerja sama global dalam melawan pandemi ini, negara-negara lain juga telah mengikuti langkah Inggris dengan bekerja secara kolektif dalam perang melawan Covid-19. “Memastikan vaksin, perawatan, dan teknologi tersedia di negara-negara yang paling rentan adalah penting guna mengakhiri pandemi, menjaga kita, dan seluruh dunia aman dari infeksi di masa depan,” kata Trevelyan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement