Selasa 28 Apr 2020 10:30 WIB

Rupiah Terkoreksi Seiring Bergantinya Sentimen Eksternal

Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 15.300 sampai Rp 15.500 per dolar AS.

Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Senin (20/4) sebesar 52 poin atau 0,34 persen ke level Rp15
Foto: ANTARA/nova wahyudi
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Senin (20/4) sebesar 52 poin atau 0,34 persen ke level Rp15

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi terkoreksi di tengah silih bergantinya sentimen eksternal yang datang, baik sentimen positif maupun sentimen negatif. Pada pukul 9.52 WIB, rupiah masih melemah 45 poin atau 0,29 persen menjadi Rp 15.430 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.385 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan sentimen positif dan negatif masih datang bergantian karena kondisi ekonomi masih terpuruk. "Hari ini pasar keuangan bisa mendapatkan sentimen positif dari penguatan Indeks Dow Jones semalam yang mengantisipasi rencana dibukanya lockdown di sebagian negara bagian di AS," ujar Ariston, Selasa (28/4).

Baca Juga

Selain itu, lanjut Ariston, sentimen positif juga bisa bertambah menguat bila bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ) mengumumkan stimulus pembelian obligasi tanpa batas hari ini. Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 15.300 per dolar AS hingga Rp 15.500 per dolar AS.

"Tapi di sisi lain, pasar masih mengkhawatirkan pelemahan ekonomi karena wabah dan penurunan kembali harga minyak mentah," katanya.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) periode Juni 2020 pagi ini diperdagangkan turun 5,48 persen pada 12,08 dolar AS per barel. Harga minyak Brent juga ikut melemah 2,5 persen ke level 19,49 dolar AS per barel.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement