REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manager Digital Fundraising Dompet Dhuafa, Adi Kurniawan menyampaikan, potensi pembayaran zakat digital atau online sangat besar. Karena masyarakat memang sudah mulai bergeser dari pembayaran zakat melalui gerai ke digital.
Ia menerangkan, masyarakat kelas menengah memang banyak yang membayar zakat secara digital. Tapi kelas menegah juga termasuk dalam kelas rentan karena pondasi keuangannya belum kuat. Sehingga saat ada pandemi virus corona atau Covid-19 yang membuat perekonomian melemah, mereka ikut terdampak.
"Karena banyaknya pemutusan hubungan kerja atau PHK (karena terdampak pandemi Covid-19) jadi mungkin turun minat zakat (kelas menengah), ini baru perkiraannya," kata Adi kepada Republika, Senin (27/4).
Ia menegaskan, tapi orang kelas atas yang biasanya membayar zakat melalui gerai dan transfer antar bank kini mulai bergeser ke pembayaran zakat digital. Bahkan pembayaran zakat melalui saluran digital Dompet Dhuafa selama April 2020 naik 100 persen.
Faktor kenaikan pembayaran zakat digital di antaranya karena masyarakat sudah mulai bergeser menggunakan teknologi digital untuk membayar zakat. Selain itu mereka dianjurkan untuk tetap di rumah saja sehingga tidak membayar zakat melalui gerai-gerai di ruang publik.
"Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga merekomendasikan untuk membayar zakat di awal Ramadhan, itu faktor-faktor yang membuat pembayaran zakat digital naik khusus di kanal digital Dompet Dhuafa," ujarnya.
Adi juga menerangkan, membayar zakat secara digital tidak melanggar syariat Islam. Dewan Syariah Dompet Dhuafa juga memperbolehkan pembayaran zakat secara digital. Tapi membayar zakat menggunakan kartu kredit tidak diperbolehkan.
Infrastruktur Dompet Dhuafa sudah siap menerima pembayaran zakat secara digital karena sudah biasa menerima pembayaran zakat digital. Dompet Dhuafa juga mengoptimalkan upaya mengedukasi calon donatur.
"Beberapa ruang publik ditutup, konter-konter (gerai) Dompet Dhuafa yang ada di mall juga terdampak, jadi kita mulai arahkan donatur lama untuk berdonasi melalui saluran digital," jelas Adi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
