Selasa 28 Apr 2020 09:16 WIB

Nicky Butt: Louis Van Gaal dan Mourinho Pantau Akademi MU

Nicky Butt membela Van Gaal dan Mourinho yang dikritik mengabaikan pemain akademi MU.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Nicky Butt
Foto: REUTERS/Neil Hall
Nicky Butt

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Kepala pengembangan tim utama Manchester United (MU) Nicky Butt menegaskan mantan pelatih MU, yakni Louis van Gaal, David Moyes, dan Jose Mourinho tidak pernah mengesampingkan bakat terbaik dari akademi muda MU. Ia juga menilai ketiga pelatih tersebut menerima kritik tidak adil. Mereka diberitakan selalu mengabaikan fokus MU dalam mengorbitkan bintang-bintang muda seperti Scott McTominay dan Axel Tuanzebe.

"Mourinho sangat cerdas dengan saya. Dia berbicara kepada saya setiap hari saat sarapan dan bertanya tentang anak-anak. Dia melakukan beberapa pertemuan ketika mereka pergi ke Portugal di (Liga Pemuda UEFA) dan memberi tahu apa yang diharapkan. Jadi, saya merasa ada pemberitaan yang tidak adil pada para manajer itu," jelas Butt dikutip laman resmi klub, Selasa (28/4).

Baca Juga

Pemain yang tergabung dalam 'Class of 92' dan menghabiskan semua karier profesionalnya bersama MU, bersimpati kepada para manajer yang tiba di klub baru dan merasa mereka harus melakukan sesuatu dengan cara mereka sendiri. 

Meskipun membela ketiga pelatih sebelumnya, Butt tetap mengakui bahwa Solskjaer dan Mike Phelan, assisten manajer saat telah membawa kenyamanan yang memungkinkan prinsip dan landasan utama dapat diaplikasikan lebih baik di seluruh klub. Dalam hal ini salah satunya mempromosikan pemain akademi ke tim utama, yang merupakan tugas Butt sebagai kepala pengembangan tim utama.

"Mereka sudah mengenal klub ini selama bertahun-tahun. Aku ingat hari ketika Ole masuk," sambung pria 45 tahun.

Alasan utama yang membuat Butt merasa nyaman dengan kembalinya Ole untuk melatih MU adalah klub menemukan kepercayaan diri untuk membangun tim yang baru dengan filosofi yang telah ditanamkan oleh Sir Alex Ferguson sebelumnya.

"Di lapangan sepak bola, mereka ingin kembali ke cara kemenangan dengan gaya yang tepat, menyerang, mengalir cepat, memperkenalkan para pemain akademi muda ke dalam tim dan kembali ke jalur kemenangan," kata dia.

MU tengah dalam performa terbaik sebelum kompetisi 2019/2020 ditangguhkan karena pandemi corona. Tercatat, the Red Devils tidak terkalahkan dalam 11 laga terakhir sejak 26 Januari 2020. Mereka juga berhasil merangsek ke posisi lima besar klasemen Liga Primer dan memastikan tiket lolos dari fase 16 besar Liga Europa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement