Senin 27 Apr 2020 20:14 WIB

LAZ Al Azhar Dorong Percepat Bayar Zakat Fitrah Saat Pandemi

Sekitar 200 sekolah Al Azhar dikerahkan agar zakat fitrahnya disalurkan melalui LAZ.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Direktur Eksekutif Laznas Al Azhar, Agus Nafis saat diwawancara di  kantor Laznas Al Azhar Jl. Fatmawati Jakarta Selatan pada Rabu (13/3).
Foto: Republika/Muhyiddin
Direktur Eksekutif Laznas Al Azhar, Agus Nafis saat diwawancara di kantor Laznas Al Azhar Jl. Fatmawati Jakarta Selatan pada Rabu (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengimbau agar pembayaran zakat, termasuk zakat fitrah dan zakat mal, dipercepat di awal Ramadhan untuk membantu mengatasi dampak dari wabah virus corona. Menanggapi imbauan ini, Direktur Eksekutif LAZ Al Azhar, Agus Nafi mengatakan pihaknya mendukung imbauan MUI agar masyarakat membayar zakat fitrah dan zakat maal dipercepat atau di awal Ramadhan.

Bahkan dalam imbauan itu juga dibolehkan agar badan zakat dalam aspek penyaluran tidak harus menunggu waktu di malam takbiran atau menjelang shalat Idul Fitri, namun bisa di awal Ramadhan karena situasi pandemi. "Imbauan MUI itu diperkenankan karena kondisi. Tetapi kami juga akan menunggu tren pengumpulan. Namun sangat mungkin jika sudah terkumpul, kami juga sudah menyiapkan peta dan strategi penyaluran bagi mereka yang berhak mendapatkannya," kata Agus, saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (26/4).

Dari LAZ Al-Azhar sendiri, ia mengatakan penghimpunan dan edukasi terkait zakat fitrah di awal Ramadhan bukan hal yang baru. Menurutnya, pihaknya sudah mulai melakukan edukasi dan kampanye kepada masyarakat agar mempercepat membayar zakat, baik itu terkait zakat fitrah, zakat maal, dan ibadah fidyah lainnya, guna membantu mereka yang terdampak Covid-19. 

LAZ Al Azhar juga selalu membuka layanan untuk pembayaran zakat fitrah mulai di awal Ramadhan sampai akhir Ramadhan nanti. Layanan penerimaan zakat tersebut tersedia di hampir semua konter LAZ Al Azhar di Masjid Agung Al Azhar dan tempat-tempat lainnya.

Agus mengatakan, masyarakat umumnya lebih banyak menunaikan zakat fitrah di akhir Ramadhan. Bahkan di Masjid Agung Al Azhar, pada H-2 dan H-1 Idul Fitri, transaksi pembayaran zakat bisa mencapai puluhan ribu. Donatur Muslim tersebut biasanya datang langsung ke kantor atau membayar melalui layanan daring dalam pembayaran zakat mereka.

"Kami selalu memberikan layanan prima kepada para muzakki. Kami coba terus kampanyekan ke publik dan donatur luas, ayo melalui LAZ Al Azhar, kami memberikan layanan dengan berbagai macam kemudahan untuk melakukan zakat fitrah, zakat mal, fidyah, infak, sedekah, wakaf dan dana-dana umat lainnya," lanjutnya.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, LAZ Al Azhar pun menerapkan strategi yang adaptif sesuai kondisi. Agus mengatakan, kondisi wabah membuat layanan fisik yang biasanya dilakukan pada Ramadhan sebelumnya tidak bisa dilakukan. Misalnya, pembayaran zakat di konter-konter di berbagai masjid atau mal dan perkantoran.

Namun demikian, lembaga zakat nasional ini membuka virtual counter agar seluruh donatur dan relawan bisa membayar zakat tanpa harus datang ke kantor, melainkan melalui layanan daring. Dalam melakukan strategi ini, pihaknya telah menyiapkan sumber daya di seluruh elemen, baik pusat dan perwakilan.

Dalam hal ini, semua amil digerakkan untuk melakukan edukasi, konsultasi, kalkulasi, dan transaksi sampai notifikasi. Menurutnya, amil harus bisa melakukan edukasi kepada siapapun yang memerlukan layanan itu.

Tidak hanya layanan daring, LAZ Al Azhar juga menyiapkan tim khusus jemput zakat. Pasalnya, sebagian besar donatur masih nyaman untuk dijemput zakatnya. Meski demikian, Agus memastikan bahwa prosedur keamanan dan kesehatan terkait pandemi ini tetap dijaga.

Di aspek penghimpunan, pihaknya telah menyiapkan beberapa materi dakwah dan edukasi online melalui aplikasi Zoom dan saluran (Channel) mereka terkait Ramadhan. Harapannya, agar jamaah yang sudah loyal kepada LAZ Al Azhar bisa terus mendapat materi atau tausiyah Ramadhan dan layanan ngaji bersama.

Sementara dari aspek penyaluran, menurutnya, penghimpunan zakat dari LAZ Al Azhar lebih banyak diarahkan kepada masyarakat yang terdampak wabah virus corona, baik secara ekonomi atau kesehatan. "Baik zakat fitrah atau zakat maal sebagian besar akan kami alokasikan untuk mereka yang terdampak pandemi ini, penyaluran dilakukan merata di seluruh Indonesia," katanya.

Sejauh ini, Agus menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan banyak hal terkait bantuan bagi mereka yang terdampak wabah Covid-19. Salah satunya, adalah bantuan alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga kesehatan dan makanan bagi para dokter dan masyarakat lainnya.

aspek pencegahan, penyemportan disinfektan. Dari aspek ekonomi, saat ini mereka juga masih melakukan pendistribusian paket sembako.

Ia mengatakan, LAZ Al Azhar juga memiliki program Desa Gemilang. Selama ini, stok beras yang disalurkan kepada masyarakat diambil dari petani binaan mereka yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini, LAZ Al Azhar memiliki stok lebih dari 500 ton beras yang bisa disuplai oleh petani binaan mereka dan kemudian disalurkan kepada mustahik. Di tengah pandemi ini, mereka juga berupaya agar para petani bisa aman, sehat, dan produktif.

Agus mengungkapkan, pihaknya juga akan mengarahkan sekitar 200 sekolah Al Azhar agar zakat fitrahnya disalurkan melalui mereka. Selanjutnya, zakat tersebut akan disalurkan untuk masyarakat di sekitar lokasi sekolah Al Azhar atau perwakilan dan mitra jejaring mereka di seluruh Indonesia.

"Sekarang bagaimana kita kuatkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat luas, ayo berzakat fitrah dan zakat maal. Kantong mustahik sudah ada tinggal kita mendorong publik untuk berzakat dan berdonasi," tambahnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement