Senin 27 Apr 2020 18:58 WIB

Gelar Tarawih, Pengurus 20 Masjid Pekanbaru akan Dipanggil

Per 26 April, di Pekanbaru ada 9 pasien positif corona yang masih dirawat.

Warga melaksanakan shalat Tarawih berjamaah, ilustrasi.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warga melaksanakan shalat Tarawih berjamaah, ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT perintahkan Kapolresta dan Kakansatpol PP setempat untuk memanggil 20 pengurus masjid dan mushala di Tampan. Para pengurus masjid dan mushala ini masih nekad menyelenggarakan shalat tarawih dan salat berjamaah di masjid saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Saya dapat laporan di Tampan ada 20-an masjid dan mushala yang masih buka dan menyelenggarakan salat tarawih berjamaah," kata Firdaus di Pekanbaru, Senin (27/4).

Baca Juga

Firdaus mengatakan, pagi pengurus masjid dan mushala yang masih tetap membangkang untuk melaksanakan ibadah meski sudah dilarang akan ditindak tegas oleh Pemko. "Mereka akan diberikan penerangan dan pemahaman tentang Covid-19 langsung ke telinganya," katanya agak geram.

Firdaus juga heran, semua aturan dan pelarangan sudah ada tentang pelarangan pelaksanaan ibadah di masjid dan mushala, akan tetapi para pengurus tetap kekeh melaksanakannya. Padahal Tampan saat ini kecamatan tertinggi kasus kejadian Covid-19 nya baik yang positif, maupun yang meninggal.

"Tampan nomor satu penyumbang Covid-19, sudah zona merah," kata Firdaus.

Ia meminta, para pengurus sadar dan mau mengikuti aturan pemerintah dalam upaya penanggulangan penyebaran Covid-19. "Alquran sudah menegaskan, MUI pusat sampai daerah juga, Pemerintah pusat sebagai ulil amri mengeluarkan larangan, siapa lagi yang mau diikuti?" kata Firdaus.

Sementara itu, Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Kota Pekanbaru, dokter Mulyadi mengatakan, hingga Ahad, 26 April 2020 bertambah satu orang pasien positif Covid-19 yang sembuh dan pulang.

"Pasien positif 19 orang, tujuh sembuh dan pulang, sembilan orang masih dirawat isolasi, tiga orang meninggal dunia," kata dokter Mulyadi.

Sementara data pasien dalam pengawasan (PDP) kini ada 238 orang karena ada penambahan 18 orang, dengan rincian 96 orang sehat dan pulang, 114 orang dirawat, 28 orang meninggal dunia. "Satu orang pasien PDP yang meninggal bertambah Ahad," katanya.

Kemudian orang dalam pemantauan (ODP) totalnya 3.961 orang ada penambahan 32 orang, dengan rincian 3.588 selesai pemantauan, 373 masih dalam pemantauan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement