Senin 27 Apr 2020 15:55 WIB

Dapat Izin Impor, RNI Pede Bisa Penuhi Kebutuhan Gula

RNI mendapatkan kuota impor gula kurang lebih 80 ribu metrik ton

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Pabrik dan produk PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI.
Foto: dok. RNI
Pabrik dan produk PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI siap menyalurkan sekitar 80 ribu metrik ton Gula Kristal Putih (GKP) secara bertahap ke pasar konsumsi pada kuartal 2 dan 3 tahun 2020. Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha RNI Febriyanto mengatakan hal itu merupakan upaya bagi RNI memenuhi kebutuhan gula nasional serta dalam rangka menjaga stabilitas harga gula di tingkat konsumen.

"Ditargetkan gula tersebut mulai mengisi pasar pada bulan ramadhan dan lebaran agar dapat memenuhi lonjakan permintaan," ujar Febriyanto di Jakarta, Senin (27/4).

Baca Juga

Febriyanto mengatakan RNI mendapatkan kuota impor kurang lebih 80 ribu metrik ton yang terdiri dari white sugar (gula kristal putih) sekitar 50 ribu metrik ton dan raw sugar (gula kristal mentah) sekitar 30 ribu metrik ton. Ia berharap minggu pertama Ramadhan sudah ada gula yang masuk untuk mengisi pasar konsumsi guna mengimbangi lonjakan permintaan.

Febriyanto menjelaskan untuk GKP setelah tiba akan langsung disalurkan ke pasar konsumsi. Sementara untuk raw sugar akan diproses dan diolah terlebih dahulu menjadi GKP di Pabrik Gula (PG) anak Perusahaan RNI, PT PG Rajawali II.

Vice President Pengendalian Usaha I RNI Nanik Soelistyowati mengatakan, selain untuk mengamankan stok gula nasional, kuota raw sugar yang diberikan pemerintah kepada PG berbasis tebu akan berdampak sigifikan bagi peningkatan efisiensi biaya produksi dan peningkatan pendapatan. Nanik menyebut dengan masuknya raw sugar, PG akan memperoleh tambahan bahan baku untuk diolah, sehingga rata-rata hari giling PG bertambah mendekati skala ekonomisnya, yaitu 150 hari per tahun.

"Total produksi gula RNI pada 2019 mencapai 260 ribu ton. Saat ini perkembangan kinerja bisnis gula RNI cukup bersaing dengan industri gula lainnya di Indonesia," ucap Nanik.

Nanik menambahkan, wilayah Jawa Timur yang menjadi sumber bahan baku tebu terbanyak nasional. Kata Nanik, Pabrik Gula RNI unggul dengan produktivitas dan rendemen tertinggi dan market share RNI di pasar gula konsumsi langsung Indonesia mencapai 12 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement