Senin 27 Apr 2020 15:27 WIB

Makin Banyak Mahasiswa Terancam Putus Kuliah

Kondisi ekonomi membuat sebagian mahasiswa tak mampu lanjutkan kuliahnya.

Dosen menyampaikan materi Tata Hidang kepada mahasiswa saat perkuliahan secara daring di Jaya Wisata International Hotel School, Denpasar, Bali, Kamis (16/4/2020). Pandemi corona mengancam sejumlah mahasiswa tidak bisa melanjutkan kuliah karena faktor biaya.
Foto: ANTARA FOTO
Dosen menyampaikan materi Tata Hidang kepada mahasiswa saat perkuliahan secara daring di Jaya Wisata International Hotel School, Denpasar, Bali, Kamis (16/4/2020). Pandemi corona mengancam sejumlah mahasiswa tidak bisa melanjutkan kuliah karena faktor biaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTSI) Budi Djatmiko memperkirakan semakin banyak mahasiswa yang putus kuliah karena terdampak pandemi Covid-19. Mahasiswa yang terdampak terutama di perguruan tinggi swasta kategori kecil.

"Saya kira, akan semakin banyak yang putus kuliah. Hampir setiap hari, saya menerima laporan terkait hal itu," ujar Budi saat dihubungi dari Jakarta, Senin (27/4).

Baca Juga

Menurut dia, mahasiswa yang paling banyak terdampak adalah mahasiswa yang kuliah di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) kategori kecil. Alasannya, kebanyakan mahasiswa berasal dari keluarga tidak mampu, yang terganggu perekonomiannya karena pandemi Covid-19.

Laporan yang ia terima, PTS yang terdampak paling banyak di Pulau Jawa. Yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

"Karena di wilayah itu paling banyak kasus positif Covid-19, sehingga pemerintah daerahnya sangat protektif, masyarakatnya tidak bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan. Secara umum, Pulau Jawa memiliki masalah besar," katanya.

Kesulitan yang dialami mahasiswa tersebut, kata dia, berdampak langsung pada operasional PTS yang mengandalkan SPP dari mahasiswa. "Kondisi itu dialami PTS kecil, yang persentasenya sekitar 75 persen hingga 80 persen dari jumlah perguruan tinggi di Tanah Air," ujarnya.

APTISI sudah meminta rektor PTS untuk memberikan kemudahan pada mahasiswa yang berasal dari golongan tidak mampu. Apalagi saat ini, mahasiswa sedang menghadapi ujian akhir semester.

"Saya sudah meminta rektor-rektor untuk memperbolehkan mahasiswanya yang kesulitan keuangan, untuk tetap mengikuti ujian secara daring. Namun, sekarang ada kendala, yakni mahasiswa kesulitan membeli kuota internet dan untuk PTS kecil infrastruktur pembelajaran daringnya belum lengkap," katanya.

Untuk itu, Budi meminta pemerintah untuk turun tangan membantu mahasiswa tidak mampu, serta PTS kecil yang saat ini juga terdampak Covid-19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement