Senin 27 Apr 2020 11:46 WIB

El Salvador Izinkan Polisi Pakai Upaya Mematikan Atasi Geng

Kekerasan di El Salvador karena geng meningkat saat pandemi virus corona.

Red: Nur Aini
Penjara Ciudad Barrios, El Salvador
Foto: storyeo.com
Penjara Ciudad Barrios, El Salvador

REPUBLIKA.CO.ID, SAN SALVADOR -- Presiden El Salvador Nayib Bukele pada Ahad (27/4) mengizinkan penggunaan "kekuatan mematikan" oleh polisi dan militer terhadap anggota geng guna menindak maraknya kekerasan di tengah pandemi virus corona.

Negara Amerika Tengah itu melaporkan 24 kasus pembunuhan pada Jumat (27/4), yang terbanyak sejak Bukele dilantik pada Juni. Kondisi itu membuat sang presiden memerintahkan penguncian 24 jam di penjara, yang menampung anggota geng.

Baca Juga

Menjelang Ahad sore polisi telah mencatat 29 pembunuhan baru, mendorong Bukele untuk mengajukan langkah yang lebih tegas melawan para anggota geng, yang katanya memanfaatkan fakta bahwa pasukan keamanan sibuk membantu menekan wabah Covid-19.

"Polisi dan pasukan bersenjata harus memprioritaskan keselamatan nyawa mereka, orang-orang dari rekan mereka dan warga negara yang jujur. Penggunaan kekuatan mematikan disahkan untuk membela diri dan untuk membela nyawa rakyat El Salvador," kata Bukele.

Pemerintah pekan ini juga memerintahkan anggota geng musuh ke dalam sel bersama dalam upaya memutus jalur komunikasi antaranggota dari geng yang sama, dan melakukan pencarian di setidaknya lima penjara. Sekitar 12.862 anggota geng dipenjara di El Salvador, menurut pihak terkait.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement