Senin 27 Apr 2020 09:31 WIB

Bank Jatim Bagikan Dividen Rp 48,20 Per Lembar Saham

Total dividen yang dibagikan mencapai 52,58 persen dari laba bersih 2019.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk memutuskan pembagian dividen sebesar Rp 48,20 per lembar saham.
Foto: Bank Jatim
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk memutuskan pembagian dividen sebesar Rp 48,20 per lembar saham.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk memutuskan pembagian dividen sebesar Rp 48,20 per lembar saham. Adapaun total dividen yang dibagi kepada pemegang saham sebesar Rp 723.747.007.552,40 atau sebesar 52,58 persen dari laba bersih tahun buku 2019. 

Direktur Utama Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan kinerja keuangan Bank Jatim tahun buku 2019 menunjukkan performa yang bagus dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (yoy). Per akhir Desember 2019, Bank Jatim mencatat aset sebesar Rp 76,72 triliun atau tumbuh 22,37 persen.

Baca Juga

“Sampai akhir Desember 2019, Bank Jatim mencatat laba bersih Rp 1,38 triliun atau tumbuh 9,22 persen (ypy). Dari laba bersih itu sebesar Rp 1,38 trliun itu, 52,58 persen diantaranya dibagikan kepada pemegang saham sebagai deviden,” ujarnya dalam keterangan tulis di Jakarta, Senin (27/4).

Menurutnya sepanjang 2019 Bank Jatim juga mencatat kelolaan Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan 18,91 persen (yoy) sebesar Rp 60,55 triliun. Pertumbuhan DPK menunjukkan kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim meningkat. 

“Pertumbuhan DPK itu didominasi oleh pertumbuhan giro 23,54 persen atau Rp 23,83 triliun, diikuti oleh pertumbuhan tabungan sebesar 16,28 persen atau Rp 22,22 triliun dan pertumbuhan deposito sebesar 15,81 persen atau Rp 14,50 triliun,” jelasnya.

Selain itu pencapaian DPK  juga diperkuat dengan CASA rasio Bank Jatim sebesar 76,06 persen. Selanjutnya dari sisi pembiayaan, Bank Jatim mampu mencatatkan pertumbuhan kredit tertinggi dalam beberapa tahun terakhir sebesar 13,16 persen (yoy) atau sebesar Rp 38,35 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,77 persen. 

“Hal ini menunjukkan kualitas kredit Bank Jatim dari tahun ke tahun semakin meningkat. Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi sebesar Rp 23,10 triliun atau tumbuh 7,12 persen (yoy). Sedangkan pertumbuhan paling tinggi didapat dari sektor komersial sebesar 27,11 persen atau Rp 9,23 triliun,” jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement