Lima Warung Makan di Malang Ikut Operasi Makan Gratis

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Christiyaningsih

Senin 27 Apr 2020 05:17 WIB

ACT Malang menggandeng sejumlah warung makan menggelar Operasi Makan Gratis. Ilustrasi. Foto: Antara/Reno Esnir ACT Malang menggandeng sejumlah warung makan menggelar Operasi Makan Gratis. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 tidak hanya membawa dampak dari sisi kesehatan. Kondisi perekonomian masyarakat kini perlahan-lahan juga ikut terancam. Di Malang Raya misalnya, pedagang harian, pengemudi ojek daring, warung makan, serta pekerjaan lain yang penghasilannya didapat harian mulai mengalami penurunan.

Melihat kondisi ini, ACT Malang menggandeng sejumlah warung makan untuk menggelar Operasi Makan Gratis. Operasi Makan Gratis di Malang Raya pertama kali dimulai pada Rabu (22/4).

Baca Juga

Bertempat di Warung Rindu Pecel Pincuk, Jalan Sigura-gura, aksi ini berjalan selama lima hari. Selain itu, ada empat warung lain yang juga menyediakan makanan gratis.

Sebanyak 100 porsi yang tersedia dibagikan ke penerima manfaat. Mayoritas mereka ialah pekerja harian. Kepala Cabang ACT Malang Diki Taufik Sidiq mengatakan warung makan yang berkolaborasi dengan ACT sejauh ini sudah tersebar di Kota dan Kabupaten Malang serta Kota Batu.

“Sasaran utama penerima manfaat merupakan pekerja harian dengan gaji rendah,” ujarnya dalam keterangan yang didapat Republika, Senin (27/4).

Pemilik Warung Rindu Pecel Pincuk, Sri Mulyani, menyambut baik kolaborasi ini. Selain memberikan makanan siap santap bagi masyarakat prasejahtera, Operasi Makan Gratis bersama warung makan tersebut juga memberikan pemasukan bagi warungnya. "Karena kerja sama ini, warung saya jadi terus buka," ujarnya.

Selain di Malang Raya, ACT juga terus menjajakan kolaborasi dengan rumah makan untuk menyediakan hidangan makan gratis bagi masyarakat yang terdampak Covid-19. Di Jakarta dan sekitarnya, sudah ada ribuan warteg yang berkolaborasi untuk menyediakan makanan gratis bagi warga. Aksi ini akan terus meluas selama pandemi Covid-19 masih melanda.