Ahad 26 Apr 2020 17:40 WIB

Panen Cabai Merah di Jambi Bantu Jaga Pasokan

Kebutuhan pangan terpenuhi, masyarakat akan terjaga sehingga mampu melawan Covid-19.

Petani memanen buah cabai di Pelompek, Gunung Tujuh, Kerinci, Jambi. Di lokasi berbeda, kelompok Tani Makmur di Desa Bukit Merau Murau, Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun, Jambi, melakukan panen cabai merah keriting.
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Petani memanen buah cabai di Pelompek, Gunung Tujuh, Kerinci, Jambi. Di lokasi berbeda, kelompok Tani Makmur di Desa Bukit Merau Murau, Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun, Jambi, melakukan panen cabai merah keriting.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Para petani dari kelompok Tani Makmur di Desa Bukit Merau Murau, Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun, Jambi, melakukan panen cabai merah keriting. Panen ini diharapkan sekaligus menambah ketersediaan pasokan komoditas untuk masyarakat.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi mengatakan, bila kebutuhan pangan terpenuhi, imunitas tubuh masyarakat akan terjaga sehingga mampu melawan Covid-19. "Dengan kata lain, pangan adalah agen yang melawan Covid-19 dengan efektif," kata Dedi dalam keterangan tertulisnya di Jambi, Ahad (26/4).

Baca Juga

Areal pertanian di Desa Bukit Murau merupakan salah satu sentra komoditas cabai merah keriting di daerah itu. Para petani yang mengelola dua hektare tanaman cabai keriting itu didampingi penyuluh pertanian setempat tetap giat bertani di tengah kekhawatiran pandemi Covid-19.

Bupati Sarolangun H Cek Endra mengatakan, pasokan cabai merah keriting hasil panen itu akan menambah ketersediaan di Sarolangun, khususnya di Pasar Singkut dan sekitarnya. Dengan begitu, ia berharap kebutuhan bahan pangan masyarakat dapat terpenuhi.

Kepala Dinas TPHP Kabupten Sarolangun, Sakwan, juga mengapresiasi atas kinerja penyuluh pertaniannya yang tetap aktif berkegiatan meskipun saat wabah demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Di sinilah peran Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang gencar dalam penyediaan stok pangan di tengah pandemi Covid-19.

"Para penyuluh Kostratani tetap menjadi ujung tombak pemerintah dalam pendampingan petani melalui penyuluhan," kata Sakwan.

Penyuluh pertanian Desa Bukit Marau, Sarana, menyebutkan, pihaknya tetap bekerja mendampingi petani seperti biasa untuk menjaga keberlangsungan produksi tetap terjamin meski dibayangi kekhawatiran Covid-19.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan menyebutkan sektor pertanian menjadi pengaman dalam menghadapi wabah Covid-19. Sektor pertanian menjadi kebutuhan prioritas dan tak bisa dianggap remeh karena berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat. Kegiatan produksi pertanian di masa pandemi virus Covid-19 harus tetap berjalan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement