Ahad 26 Apr 2020 12:59 WIB

Raja Salman Cabut Jam Malam, Kecuali di Kota Makkah

Pertemuan sosial yang melibatkan lebih dari lima orang tetap dilarang.

Suasana jam malam di Saudi Arabia.
Foto: Saudigazette
Suasana jam malam di Saudi Arabia.

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Raja Salman telah memerintahkan pencabutan sebagian jam malam di Arab Saudi, dengan pengecualian kota suci Makkah dan tempat-tempat berdekatan yang sebelumnya terisolasi setelah wabah Covid-19.

Sebuah keputusan kerajaan yang dirilis Saudi Press Agency (SPA) Ahad pagi (26/4) mengatakan jam malam dibatalkan dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore, sejak 26 April 2020 hingga 13 Mei 2020. Makkah dan sekitarnya akan tetap berada di bawah jam malam 24 jam.

Seperti dilansir Arab News, kebijakan baru tersebut didasarkan pada rekomendasi dari otoritas kesehatan terkait untuk memungkinkan pengembalian beberapa kegiatan ekonomi dan untuk meringankan warga dan penduduk. Diizinkan untuk membuka kembali mulai 6 Ramadhan 1441 H (29 April dalam kalender Masehi) hingga 20 Ramadan 1441 H (13 Mei 2020) adalah toko perdagangan grosir dan eceran, serta pusat atau mal komersial.

Perusahaan kontraktor dan pabrik juga diperbolehkan untuk melanjutkan kegiatan mereka "tanpa batasan waktu, sesuai dengan sifat bisnis mereka."

Tidak diizinkan untuk membuka adalah pusat "yang tidak mencapai jarak fisik, termasuk: klinik kecantikan, salon pangkas rambut, klub olahraga dan kesehatan, pusat rekreasi, bioskop, salon kecantikan, restoran, kafe dan kegiatan lain yang ditentukan oleh pihak yang berwenang."

Keputusan tersebut menginstruksikan otoritas yang bertanggung jawab untuk memantau kegiatan ekonomi, komersial, dan industri untuk memastikan bahwa tindakan pencegahan dan pencegahan yang disetujui oleh Departemen Kesehatan dan otoritas kompeten lainnya dipatuhi. Penegak hukum juga diinstruksikan untuk memastikan bahwa "jarak sosial" diamati setiap saat, dan bahwa pertemuan sosial yang melibatkan lebih dari lima orang, seperti acara pernikahan dan pesta harus tetap dilarang.

Keputusan tersebut mengingatkan masyarakat bahwa hukuman yang ditentukan akan dikenakan pada pelanggar dan fasilitas yang melanggar peraturan dan instruksi akan ditutup sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Sejak Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina akhir tahun lalu, Arab Saudi telah melaporkan 16.299 kasus Covid-19, termasuk 136 kematian. Sekitar 2.214 pasien dilaporkan telah pulih sejauh ini.

Di seluruh dunia, jumlah kasus mendekati 2,8 juta kasus dan jumlah kematian melewati angka 200.000, dengan AS menyumbang lebih dari 53.000, atau lebih dari 25 persen dari total.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement